Jenis Separator Berdasarkan Bentuk dan Pengaplikasiannya

Dunia industri memiliki banyak sekali ragam alat yang digunakan dan separator adalah salah satunya. Lebih tepatnya, ini adalah alat yang sering digunakan khususnya dalam industri farmasi, industri kimia dan industri migas.

Alat ini merupakan alat yang bentuknya berupa tabung dengan ukuran tertentu dan sebenarnya juga terdiri atas beberapa jenis. Penasaran ingin tahu lebih banyak soal alat yang satu ini? Mari simak penjelasan berikut ini.

Separator itu Apa?

Separator itu Apa?

Jadi seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, separator artinya alat yang bentuknya tabung dengan tekanan dan temperatur tertentu yang sangat membantu memisahkan dua atau bahkan tiga jenis zat dengan densitas yang berbeda.

Ketiga jenis zat tersebut ialah gas, minyak dan air. Dengan kata lain, fungsi separator adalah untuk memisahkan minyak dengan air dengan kemudian dibuang ke lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya lingkungan tidak tercemar.

Ini adalah bagian dari AMDAL yang membuat limbah yang dibuang tidak lagi mengandung zat berbahaya. Dengan demikian, limbah tersebut aman bagi kelestarian lingkungan.

Tetapi kalau di pabrik kilang, separator berfungsi untuk menghasilkan fraksi atau liquid tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Contoh dalam hal ini ialah untuk menghilangkan air terlarut dalam minyak mentah.

Ini menunjukkan bahwa metode pemisahan ini dilakukan secara fisika dan didasarkan pada prinsip yang perlu dipenuhi termasuk gravity setlink, pemecahan fluida, turbulensi aliran serta penurunan tekanan.

Fasa Pemisahan

Fasa Pemisahan

Adapun cara atau prinsip kerja separator ialah dengan memisahkan fluida sesuai dengan perbedaan densitasnya. Untuk fluida yang densitasnya lebih besar akan berada di bagian bawah, sedangkan yang densitasnya lebih kecil akan berada di bagian atas.

Dengan alat ini, dua zat yang berbeda densitasnya akan langsung terpisah sehingga membentuk dua lapisan seperti yang sudah disebutkan. Mengenai fasa pemisahan ini sendiri terdiri atas 2 fasa dan ada pula 3 fasa dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Dua Fasa

Untuk separator dua fasa biasa digunakan untuk memisahkan dua ragam substansi yang ada dalam satu larutan. Contohnya pemisahan air dengan gas atau air dengan minyak seperti yang terjadi pada proses distilasi minyak mentah.

Proses ini akan menghasilkan fraksi gas, di mana fraksi gas tadi kemungkinan besar masih mengandung uap air. Supaya kandungan air pada gas tersebut hilang, akan dilakukan pemisahan dengan memanfaatkan separator system dua fasa.

Dengan begini, air nantinya akan berada di bagian bawah atau bagian dasar sementara gasnya akan berada di bagian atas. Tahap akhir dari proses ini akan menghasilkan gas yang kandungan airnya minim.

2. Tiga Fasa

Untuk yang tiga fasa, biasa dimanfaatkan untuk memisahkan tiga ragam substansi yang terdapat dalam satu larutan. Ketiga substansi yang dimaksud ialah minyak, gas dan air. Agar lebih mudah, mari ambil ilustrasi sebagai berikut.

Kegiatan produksi yang dilakukan pada sumur minyak akan menghasilkan sebuah larutan yang di dalamnya terdapat 3 macam substansi yang sudah disebutkan sebelumnya. Supaya kandungan air tersebut hilang, bisa dilakukan pemisahan dengan memanfaatkan jenis yang tiga fasa ini.

Dalam prosesnya nanti, air akan berada di bagian atas karena memang densitasnya yang paling tinggi. Kemudian di atas air akan ada minyak dan bagian paling atas adalah gas. Mengingat yang dibutuhkan ini hanyalah gas dan minyak, air tadi akan dikeluarkan lalu dibuang sehingga hanya tersisa minyak dan gas.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Pasang Surut Air Laut (Energi Tidal)

Jenis Separator Sesuai Bentuknya

1. Horizontal Separator

Horizontal Separator

Pertama, ada yang jenis horizontal atau datar. Ini adalah jenis alat yang efektif dalam memisahkan fluida dengan GLR atau Gas Oil Ratio tinggi dan yang mengandung busa. Jenis alat ini masih dibagi lagi menjadi dua macam ada yang double tube horizontal dan ada yang single tube horizontal.

Jenis alat yang satu ini harganya lebih murah serta lebih mudah ditransportasikan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, alat ini sangat cocok untuk cairan yang mengandung busa dan bisa efisien juga jika digunakan untuk mengolah gas.

Sementara untuk kekurangannya ialah sistem kontrol katupnya lebih rumah, ukurannya juga lebih kecil. Makanya, alat ini hanya bisa dimanfaatkan untuk memisahkan fluida dalam volume yang kecil. Selain itu, alat jenis ini cenderung susah dibersihkan dari pasir, parafin maupun lumpur.

2. Vertical Separator

Vertical Separator

Selanjutnya ialah yang jenis vertikal atau yang tegak. Ini adalah alat yang biasa dipakai dalam memisahkan fluida dengan GLR rendah dan kandungan padatannya tinggi. Dibandingkan dengan yang versi datar, alat dengan versi tegak ini lebih mudah dibersihkan dan kapasitasnya juga lebih besar.

Selain itu, separator vertikal memiliki sistem pengontrolan cairan yang lebih mudah. Pasir yang tertampung di dalamnya juga bisa lebih besar dan kemungkinan terjadinya penguapan lebih kecil.

Meskipun begitu, alat jenis ini juga mempunyai kekurangan, yaitu harganya yang lebih mahal, untuk jenis gas tertentu diperlukan alat yang diameternya lebih besar dan cenderung susah dalam proses pengirimannya.

3. Separator Bulat atau Spherical

Separator Bulat atau Spherical

Terakhir adalah alat yang bentuknya bulat dengan kapasitas gas serta kapasitas pemisahan yang terbatas. Oleh karenanya, jenis ini lebih banyak digunakan untuk memisahkan zat-zat yang GLR-nya kecil sampai sedang.

Sesuai dengan namanya tersebut, alat ini berbentuk bulat yang membuatnya mampu beroperasi bahkan dalam tekanan yang tinggi. Dibandingkan dengan jenis lainnya, jenis yang bulat ini harganya lebih terjangkau dan juga lebih mudah dibersihkan.

Sementara untuk kekurangannya terletak pada kapasitas surge yang ternyata lebih kecil, ada ruang pemisahnya dan sistem pengontrolan cairannya cenderung rumit.

Jenis Separator Sesuai Pengaplikasiannya

Jenis Separator Sesuai Pengaplikasiannya

Alat ini juga bisa dibedakan sesuai dengan pengaplikasiannya. Perbedaan ini didasarkan pada jenis fluida yang dipisahkan serta jumlah tekanan yang digunakan. Adapun jenis-jenis alat ini kalau dilihat dari pengaplikasiannya sebagai berikut:

1. Gas Scrubber

Ini adalah alat yang memang dirancang khusus untuk bisa memisahkan butir cairan yang masih terikut saat proses pemisahan yang pertama dan masih terikat dengan gas. Alat ini biasanya akan dipasang sebelum dehidrator, kompresor atau extraction plan untuk mencegah masuknya cairan dalam alat ini.

2. Knock Out

Alat ini ada dua tipe yaitu total liquid knock out atau TLKO dan free water knock out atau FWKO. Alat jenis kedua ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan air yang masih terdapat dalam gas ataupun hidrokarbon.

3. Flash Chamber

Ini adalah jenis alat yang umum dimanfaatkan dalam proses pemisahan yang dilakukan secara kilat dan biasanya digunakan di tahap lanjutan serta dirancang agar bisa beroperasi dalam tekanan rendah

4. Expansion Vessel

Kalau jenis yang satu ini dipakai untuk pemisahan dengan temperatur yang rendah sekaligus untuk menampung gas hidrat yang sudah terbentuk akibat proses pendinginan.

5. Chemical Electric

Singkatnya, jenis alat yang satu ini merupakan jenis lanjutan dan umum digunakan untuk memisahkan antara kandungan air dengan fraksi hasil separasi yang terjadi di tahap sebelumnya. Sesuai dengan namanya, proses pemisahan ini dilakukan secara elektrik sehingga pemisahannya pun lebih mudah.

Kesimpulan

Pada intinya, separator merupakan alat khusus untuk memisahkan cairan sesuai dengan densitasnya. Kehadiran alat ini sangat membantu menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar akibat limbah yang dihasilkan dari proses produksi.

Alat ini terdiri atas dua fasa pemisahan, ada yang dua fasa dan ada yang tiga fasa. Sedangkan untuk jenisnya cukup beragam, mulai dari yang didasarkan pada bentuknya dan ada juga yang didasarkan pada pengaplikasiannya. 

Baca Juga: Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi – PLTP

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: