Apa itu APAR? Ini Singkatan, Arti dan Fungsinya Lengkap

Alat Pemadam Api Ringan atau APAR adalah perangkat yang dirancang untuk memadamkan atau mengendalikan kebakaran pada tahap awal sebelum api menyebar atau sulit dikendalikan. Alat ini termasuk bagian penting sistem perlindungan kebakaran di berbagai jenis bangunan dan kendaraan.

Tujuan utama dibuatnya alat tersebut adalah untuk memberikan respons cepat terhadap kebakaran yang baru saja terjadi, sehingga bahaya dapat diminimalisir. Alat pemadam umumnya terdiri dari tabung berisi bahan pemadam api, sistem pengisian tekanan, katup pengatur aliran dan alat semprot.

Ketika tabung diaktifkan, bahan pemadam api akan dikeluarkan melalui perangkat penyemprotan dengan tekanan tinggi untuk meredam api. Berbagai jenis bahan pemadam api yang digunakan tergantung pada jenis kebakaran yang mungkin terjadi, seperti kebakaran kelas A, B dan C.

Mengenal APAR

Mengenal APAR

APAR merupakan Alat Pemadam Api Ringan yang khusus dibuat untuk memadamkan atau mengendalikan api dalam skala kecil. Dengan begitu, alat ini banyak digunakan untuk meminimalisir kebakaran api kecil sehingga tidak terjadi api yang begitu besar.

Alat pemadam ini juga dikenal sebagai alat portable yang sangat aktif untuk menangani peristiwa kebakaran pada tahap awal. Bentuknya sangat ringan, mudah dibawa, dan dapat diletakkan di mana pun di area yang bisa terjangkau cepat.

Pada umumnya, setiap gedung seperti rumah sakit, perusahaan, kantor polisi dan hotel mempunyai alat APAR di setiap sudut ruangan atau lantai agar dapat digunakan pada kondisi darurat. Selain itu, alat ini sudah masuk ke dalam aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Baca Juga: 3 Cara Tambah Daya Listrik PLN, Bisa Pengajuan Online Lho

Jenis-jenis APAR

Dalam penggunaannya, alat pemadam ini terdiri dari beberapa jenis tergantung kondisi kebakaran yang terjadi. Sehingga masing-masing gedung wajib menyediakan alat tersebut sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas kegunaannya.

1. APAR Bahan Kimia Kering (Dry Chemical)

APAR Bahan Kimia Kering (Dry Chemical)

Jenis pertama ini umumnya digunakan untuk mengatasi kebakaran kelas A, B, dan C. Bahan kimia kering yang digunakan terdiri dari campuran serbuk yang dapat menghambat rantai reaksi pembakaran pada berbagai jenis materi, termasuk material padat, cairan, dan material listrik.

2. APAR Karbon Dioksida (O2)

APAR Karbon Dioksida (O2)

Pemadam kedua ini dirancang untuk mengatasi kebakaran kelas B dan C, terutama kebakaran yang berasal dari peralatan listrik. CO2 merupakan gas yang tidak meninggalkan residu sehingga tidak menghantarkan listrik, maka aman untuk digunakan pada peralatan listrik yang terkena api.

3. APAR Isi Busa (Foam)

APAR Isi Busa (Foam)

Selanjutnya adalah alat pemadam dengan bahan berupa busa yang mengisolasi permukaan bahan bakar dari udara dan panas, sehingga reaksi pembakaran dapat dihentikan. Biasanya digunakan untuk mengatasi kebakaran kelas A dan B, seperti bahan padat dan cairan yang gampang terbakar.

4. APAR Air

APAR Air

Berikutnya adalah alat yang memanfaatkan air sebagai bahan pemadam. Pada umumnya diletakkan di lingkungan yang bahan pemadam lainnya tidak aman digunakan, misalnya ruang server atau area dengan peralatan listrik yang peka terhadap bahan kimia.

5. APAR Khusus untuk Minyak

APAR Khusus untuk Minyak

Alat yang satu ini khusus dibuat untuk mengatasi kebakaran yang akibat minyak dan lemak, misalnya terjadi di dapur komersial. Bahan pemadam yang dipakai membentuk lapisan pelindung di atas minyak atau lemak yang terbakar, sehingga mendinginkan permukaan dan mencegah percikan api.

6. Bahan Aerosol

apar Bahan Aerosol

Pemadam yang satu ini menggunakan bahan berupa aerosol dalam bentuk partikel-partikel yang lebih kecil. Aerosol efektif dalam mengatasi kebakaran kelas A, B, dan C dengan cara menghambat laju reaksi kimia pembakaran.

Fungsi APAR sebagai Pemadam Api

Apa itu APAR? Ini Arti dan Fungsinya

Alat pemadam ini merupakan alat yang efektif dan cepat dalam mengatasi kebakaran pada tahap awal, sebelum api dapat menyebar dan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar serta risiko yang lebih besar. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari alat tersebut yang wajib dipahami.

1. Mengendalikan Awal Kebakaran

Fungsi utamanya adalah untuk mengendalikan dan memadamkan kebakaran pada tahap awal, ketika api baru saja muncul dan masih dalam skala kecil. Dengan memberikan alat yang dapat digunakan dengan cepat, maka bisa membantu mencegah situasi kebakaran menjadi lebih buruk.

2. Mencegah Kerusakan Lebih Awal

Ketika berhasil meredam api pada tahap awal, alat pemadam ini membantu mencegah api untuk menyebar ke area yang lebih luas, sehingga mengurangi kerusakan properti atau fasilitas. Dengan demikian, kerugian akibat kebakaran bisa diminimalisir sedini mungkin.

3. Melindungi Nyawa Orang di Sekitar Area Kebakaran

Fungsi berikutnya adalah dapat membantu melindungi nyawa dan keselamatan manusia karena alat tersebut dapat digunakan untuk menangani kebakaran sebelum situasi menjadi terlalu berbahaya. Ini juga memberikan waktu lebih bagi orang-orang untuk menyelamatkan diri dan memanggil bantuan.

4. Mengendalikan Kebakaran Tipe A, B, dan C

Pada dasarnya alat ini dirancang untuk mengatasi berbagai jenis kebakaran, termasuk kebakaran kelas A (material padat), kebakaran kelas B (cairan atau bahan mudah terbakar), dan kebakaran kelas C (material listrik). Fungsinya dapat disesuaikan dengan jenis bahan pemadam dalam tabung tersebut.

5. Mengamankan Lingkungan Kerja

Di tempat-tempat kerja dan lingkungan umum, pemadam api berfungsi sebagai bagian penting dari sistem keselamatan yang bertujuan untuk melindungi karyawan, penghuni, dan pengunjung dari risiko kebakaran yang tidak terduga.

Apalagi di dalam gedung yang rentan terbakar seperti laboratorium kimia, ruang penanganan listrik dan dapur-dapur komersial, pastinya membutuhkan alat pemadam api darurat.

6. Memenuhi Standar Keamanan

Memiliki alat pemadam api yang siap pakai dan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku membantu perusahaan atau individu untuk memenuhi persyaratan keselamatan menurut hukum. Aturan tersebut sudah tercantum dalam standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Jenis-jenis Kebakaran Api

Jenis-jenis Kebakaran Api

Api dapat muncul berdasarkan beberapa sumber di mana cara memadamkannya juga berbeda-beda. Di bawah ini ada beberapa jenis kebakaran api yang wajib untuk Sahabat waspadai.

1. Kebakaran Kelas A (Material Padat)

Kebakaran kelas A berasal dari bahan padat seperti kayu, kertas, kain, atau plastik. Bahan-bahan ini terbakar dengan nyala terbuka dan membentuk bara. Jenis kebakaran kelas A sering terjadi di rumah tangga atau lingkungan perkotaan.

2. Kebakaran Kelas B (Cairan Mudah Terbakar)

Kebakaran kelas B berasal dari cairan atau bahan yang mudah terbakar seperti minyak, bensin, pelarut, dan alkohol. Nah, kebakaran seperti ini lebih berbahaya karena cairan dapat dengan cepat menyebar dan membentuk api lebih besar.

3. Kebakaran Kelas C (Material Listrik)

Kebakaran kelas C terjadi saat sumber api melibatkan peralatan listrik yang aktif atau kabel listrik. Menggunakan bahan pemadam yang menghantarkan listrik, seperti pemadam api CO2, sangat penting dalam mengatasi kebakaran kelas C tanpa mengancam pengguna atau petugas pemadam.

4. Kebakaran Kelas D (Bahan Logam)

Kebakaran kelas D disebabkan oleh logam yang terbakar pada suhu tinggi. Logam-logam tersebut adalah magnesium, titanium, dan natrium dapat terbakar dengan intensitas tinggi dan memerlukan bahan pemadam yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran logam tersebut.

Kesimpulan

Alat Pemadam Api Ringan atau APAR memiliki peran penting dalam sistem keselamatan dan pemadam kebakaran. Alat tersebut dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada tahap awal atau kecil, sebelum api menyebar dan menyebabkan kerugian makin besar.

Alat-alat tersebut mempunyai beberapa jenis dengan isian yang berbeda untuk memadamkan api yang berasal dari sumber tertentu. Misalnya, sumber api berbahan padat tidak akan mempan diamankan jika menggunakan pemadam yang dibuat untuk sumber api cair.

Baca Juga: Rangkaian Flip Flop: Jenis, Cara Kerja, dan Fungsi Utamanya

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: