3 Alat Pengukuran Grounding Listrik dan Cara Mengukurnya

Pengukuran grounding adalah proses untuk mengetahui nilai resistansi antara elektroda pentanahan atau grounding dan tanah. Grounding sangat penting untuk mengurangi resiko kerusakan peralatan listrik akibat petir, gangguan, atau kebocoran arus.

Pengukuran grounding yang baik harus memiliki nilai resistansi yang rendah, idealnya di bawah 1 ohm. Untuk mengukur grounding, ada beberapa alat dan metode yang dapat digunakan, seperti earth tester, multitester, dan tang ampere.

Alat Pengukuran Grounding

Untuk mendapatkan proses yang memuaskan, diperlukan alat dan metode yang baik dalam mengukur Grounding. Alat ini akan membuat proses berjalan lancar dan tidak terhambat. Beberapa alat dan metode pengukuran grounding tersebut adalah:

1. Earth Tester

Earth Tester

Earth tester adalah alat khusus yang dirancang untuk mengukur resistansi tanah dengan menggunakan prinsip pengukuran tiga titik atau empat titik.

Alat ini terdiri dari dua atau tiga besi berbentuk T yang ditancapkan ke tanah dengan jarak tertentu, dan empat kabel test lead yang disambungkan ke alat dan besi T. Alat ini juga memiliki switch untuk memilih range pengukuran dan layar untuk menampilkan hasil pengukuran.

Cara menggunakan earth tester dalam pengukuran grounding adalah sebagai berikut:

  • Tancapkan besi T pertama (elektroda E) ke tanah di dekat elektroda pentanahan yang akan diukur.
  • Tancapkan besi T kedua (elektroda S atau P) ke tanah dengan jarak sekitar 5 meter dari elektroda E.
  • Tancapkan besi T ketiga (elektroda H atau C) ke tanah dengan jarak sekitar 5 meter dari elektroda S atau 10 meter dari elektroda E.
  • Sambungkan kabel test lead warna hijau ke elektroda pentanahan dengan menggunakan penjepit earth tester.
  • Sambungkan kabel test lead warna kuning ke elektroda S.
  • Sambungkan kabel test lead warna merah ke elektroda H.
  • Sambungkan kabel test lead warna hitam ke elektroda E.
  • Hidupkan switch earth tester dan pilih posisi range selector pada posisi 20 ohm atau sesuai dengan perkiraan nilai resistansi tanah.
  • Baca hasil pengukuran pada layar earth tester. Jika hasilnya di bawah 1 ohm, berarti grounding bagus. Jika hasilnya di atas 1 ohm, berarti grounding kurang bagus dan perlu ada yang diperbaiki.

Baca Juga: Mengenal Multimeter Analog dan Digital dan Bagian-bagiannya

2. Multitester

Multitester

Multitester adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik, seperti tegangan, arus, hambatan, kapasitansi, frekuensi, dan lain-lain.

Alat ini terdiri dari dua kabel test lead yang disambungkan ke alat dan ujungnya berupa probe yang dapat disentuhkan ke objek yang akan diukur. Alat ini juga memiliki switch untuk memilih fungsi dan range pengukuran serta layar untuk menampilkan hasil pengukuran grounding baik atau buruk.

Cara menggunakan multitester untuk mengukur grounding adalah sebagai berikut:

  • Pastikan mesin atau peralatan listrik yang akan dicek groundingnya sudah dalam keadaan hidup agar ada arus listrik yang mengalir.
  • Setting multitester pada fungsi pengukuran tegangan AC (simbol ~) dan range pengukuran 450 volt atau sesuai dengan tegangan listrik yang digunakan.
  • Sambungkan kabel test lead warna merah ke terminal VΩmA pada multitester.
  • Sambungkan kabel test lead warna hitam ke terminal COM pada multitester.
  • Sentuhkan ujung probe warna merah ke terminal positif sumber listrik (misalnya stop kontak).
  • Sentuhkan ujung probe warna hitam ke elektroda pentanahan (misalnya pipa besi).
  • Baca hasil pengukuran pada layar multitester. Jika hasilnya mendekati nol volt, berarti pengukuran grounding bagus. Jika hasilnya lebih dari nol volt, berarti grounding kurang bagus dan perlu diperbaiki.

3. Tang Ampere

Tang Ampere

Tang ampere adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dengan menggunakan penjepit yang ada di rahang tang. Alat ini dapat mengukur arus listrik tanpa harus memutus rangkaian listrik terlebih dahulu.

Tang ampere dapat digunakan untuk mengukur tegangan, hambatan, dan parameter listrik lainnya dengan menggunakan kabel test lead yang disambungkan ke alat dan ujungnya berupa probe.

Alat ini juga memiliki switch untuk memilih fungsi dan range pengukuran dan layar untuk menampilkan hasil pengukuran yang baik. Cara menggunakan tang ampere untuk mengukur grounding adalah sebagai berikut:

  • Pastikan mesin atau peralatan listrik yang akan dicek groundingnya sudah dalam keadaan hidup agar ada arus listrik yang mengalir.
  • Setting tang ampere pada fungsi pengukuran arus AC (simbol ~) dan range pengukuran 200 A atau sesuai dengan arus listrik yang digunakan.
  • Buka rahang tang ampere dan masukkan kabel grounding ke dalam rahang tang ampere. Pastikan kabel grounding tidak bersentuhan dengan kabel lain atau benda logam lainnya.
  • Tutup rahang tang ampere dan baca hasil pengukuran pada layar tang ampere. Jika hasilnya mendekati nol ampere, berarti grounding bagus. Jika hasilnya lebih dari nol ampere, berarti pengukuran kurang bagus dan perlu diperbaiki.

Kesimpulan

Pengukuran grounding merupakan proses yang sangat penting karena bisa meminimalisir kerusakan alat listrik karena tersambar petir atau yang lainnya. Dalam prosesnya, grounding tidak bisa asal-asalan, melainkan perlu adanya alat-alat pendukung agar bisa berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Apa itu Tang Ampere? Ini Fungsi dan Cara Menggunakannya

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: