Akhir-akhir ini pemadaman listrik cukup sering terjadi, terutama di daerah luar kawasan metropolitan. Alat elektronik yang mendadak mati akibat pemadaman listrik akan lebih cepat untuk rusak, terutama sebuah PC. Jika Anda sering mengalami hal tersebut, Anda perlu untuk mengenal UPS.
Alat kelistrikan ini dapat membantu untuk membuat alat elektronik memiliki umur yang lebih panjang di wilayah yang sering mengalami pemadaman.
Bagaimana caranya UPS bisa membuat umur alat elektronik lebih panjang? Ketahui apa itu UPS, fungsinya, komponenya, dan jenis-jenisnya di pembahasan berikut ini:
Mengenal UPS
UPS merupakan singkatan dari kata Uninterruptible Power Supply, yang berarti “sumber daya tanpa hambatan” dalam Bahasa Indonesia. Perangkat keras komputer ini adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk memberikan energi listrik cadangan ke PC saat pemadaman listrik terjadi.
Hal tersebut memungkinkan pengguna PC untuk menyiapkan komputer sebelum dimatikan dengan cara yang benar. Persiapan yang dimaksud seperti menutup aplikasi, menyimpan file pekerjaan, dan persiapan lainnya.
Alat ini juga dapat mencegah terjadinya kerusakan hardware yang mati secara paksa. Pastinya Anda sudah menduga apa yang ada di dalam UPS. Tentu saja, perangkat ini berisikan sebuah baterai di dalamnya.
Saat listrik rumah terhubung dengan UPS, baterai akan mengisi daya hingga terisi penuh. Ketika listrik rumah tiba-tiba mati, baterai menjadi sumber energi listrik cadangan yang mampu membuat PC tetap menyala untuk sementara waktu.
UPS dapat dihubungkan dengan colokan AC dari PC, karena memanfaatkan inverter di dalamnya. Komponen inverter ini mampu mengkonversi arus DC dari baterai menjadi AC. Jika digunakan untuk membantu PC, UPS hanya bisa membantu selama 15 menit hingga kehabisan daya dari baterai.
Fungsi UPS
Setelah mengenal UPS secara umum, Anda pastinya ingin mengenal fungsi UPS lainnya. Beberapa fungsi lainnya dari UPS, adalah:
1. Memberikan Daya Listrik Sementara
Mati lampu merupakan sebuah kejadian yang sering terjadi akhir-akhir ini, terutama jika Anda tinggal di luar daerah perkotaan. Bayangkan saja ketika tengah sibuk mengerjakan tugas penting di PC, lalu listrik menjadi padam.
Otomatis, PC langsung mati dan perubahan file yang belum tersimpan akan hilang. Hal tersebut akan memberikan kerugian dalam hal waktu pengerjaan. UPS merupakan alat yang mampu memberikan cadangan daya listrik yang bersifat sementara.
Selain dapat digunakan pada PC, alat ini juga dapat digunakan di TV, alat-alat cafe, dan peralatan listrik lainnya.
Alat ini dapat memberikan kesempatan bagi pengguna PC, TV, dan alat elektronik lainnya untuk mematikan alat tersebut secara wajar. Pengguna juga memiliki waktu untuk menyimpan hasil pekerjaannya.
2. Menstabilkan Tegangan
Aliran listrik di rumah atau di tempat lainnya terkadang mengalami gangguan voltase yang tidak stabil. Terkadang bisa mengalami low voltage. Terkadang juga bisa mengalami over voltage.
Kondisi aliran listrik yang tidak stabil ini mampu memberikan kerusakan pada alat elektronik, terutama pada PC yang tidak memiliki adapter. Itulah mengapa sepaket komputer perlu untuk menggunakan stabilizer. Perangkat ini mampu memberikan input aliran listrik dengan voltase yang stabil ke komputer.
Namun, jika Anda memakai UPS, Anda akan mendapatkan fungsi UPS dan stabilizer sekaligus dalam sebuah unit UPS. Dengan memanfaatkan UPS, PC memiliki energi listrik cadangan sekaligus mendapatkan aliran listrik dengan kondisi yang stabil.
3. Mencegah Kerusakan Hardware
Listrik yang tiba-tiba padam juga memiliki dampak buruk lain bagi alat elektronik. Selain memberikan kerugian berupa kehilangan file, hardware dapat dapat rusak secara perlahan ketika PC sering mati secara paksa.
Supaya hal tersebut tidak terjadi, alat elektronik perlu untuk dimatikan dengan cara yang baik. Ketika mati lampu, UPS memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mematikan alat elektronik dengan cara yang baik.
Ketika memanfaatkan UPS pada PC, aplikasi yang sedang dibuka dapat ditutup satu persatu dan pengguna dapat mematikan PC dengan mengklik tombol off di menu sistem operasi.
4. Memberikan Kesempatan Untuk Menghidupkan Genset
Ketika listrik padam, ada waktu sekitar 15 menit hingga UPS kehabisan daya. Waktu yang singkat tersebut sangatlah cukup untuk menyalakan genset.
Atau, jika Anda memiliki panel surya di rumah, ada waktu yang cukup untuk mengganti sumber listrik dengan daya yang terdapat di baterai panel surya. Dengan mengaktifkan genset atau memanfaatkan panel surya, Anda tetap bisa mengaktifkan alat elektronik.
Komponen UPS
UPS terdiri dari beberapa komponen penyusu, antara lain:
- Baterai. Komponen ini merupakan komponen utama yang berperan untuk menyimpan daya dan memberikan daya listrik ke alat elektronik yang terhubung dengan UPS. Dengan bantuan baterai, UPS mampu memberikan daya listrik sampai baterai kehabisan daya.
- Rectifer. Seperti yang kita ketahui bahwa UPS memanfaatkan baterai untuk menyimpan energi listrik. Supaya bisa dimasukkan ke dalam baterai, arus listrik AC dari PLN perlu untuk dirubah menjadi arus DC dan rectifer merupakan komponen yang mengambil peran konversi ini.
- Inverter. Selain menyimpan daya, baterai juga mengalirkan daya ke alat elektronik. Berhubung alat elektronik memanfaatkan arus listrik AC, maka inverter diperlukan untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC.
Jenis-Jenis UPS
Ada 4 jenis UPS yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu:
1. Standby UPS
Sesuai dengan namanya, standby UPS bekerja dengan menunggu waktu yang tepat untuk beroperasi, atau selalu standby untuk mengantisipasi pemadaman. Jenis yang satu ini merupakan tipe yang paling sederhana, yang paling sesuai dengan deskripsi UPS pada sub bab “Mengenal UPS”.
Apabila listrik tiba-tiba padam atau tegangan listrik menjadi tidak stabil, salah satu jenis UPS ini akan langsung beroperasi.
2. Line Interractive UPS
Salah satu jenis UPS ini memiliki cara kerja yang sama seperti standby UPS. Line interractive UPS akan secara otomatis bekerja ketika listrik tidak stabil atau terjadi pemadaman.
Yang membedakan jenis ini dengan jenis sebelumnya adalah adanya monitor interaktif, yang bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi listrik. Hal tersebut membuat salah satu jenis UPS ini cukup banyak digunakan pada bisnis informasi atau elektronik berskala kecil.
3. Double Conversion UPS
UPS tipe double conversion memanfaatkan daya baterai sebagai sumber listrik utama UPS. Namun, tetap saja, UPS ini memerlukan sambungan ke sambungan listrik lokal untuk mengisi daya baterai. Double conversion memungkinkan daya listrik yang masuk ke alat elektronik dapat masuk lebih stabil.
4. Delta Conversion Online
Tipe ini merupakan upgrade dari tipe double conversion biasa. Yang membedakan tipe delta conversion dengan jenis sebelumnya adalah tipe ini mampu meminimalisir energi yang terbuang dan tersedia dengan sepsifikasi yang lebih beragam.
Kesimpulan
UPS merupakan sebuah alat elektronik yang mampu memberikan daya listrik cadangan untuk alat elektronik. Dengan mengenal UPS dan menyambungkan alat ini ke PC, ada waktu yang cukup untuk mematikan PC dengan cara yang baik saat listrik tiba-tiba padam.
Alat kelistrikan ini terdiri dari baterai, rectifier, dan inverter. Jenis UPS yang bisa Anda manfaatkan di rumah adalah tipe standby, line interractive, double conversion, dan delta conversion.
Baca Juga: Fungsi Human Machine Interface