Refinery atau yang dikenal juga dengan kilang minyak atau kilang minyak bumi, merupakan fasilitas industri yang berfungsi untuk mengolah minyak mentah yang dari sumur-sumurnya menjadi berbagai produk bernilai tinggi.
Proses di kilang minyak melibatkan serangkaian tahapan fisika dan kimia yang kompleks untuk memisahkan, memurnikan, dan mengubah komponen-komponennya dalam minyak mentah menjadi produk akhir dengan kualitas tinggi dan nilai ekonomi yang memadai.
Kilang minyak berperan penting untuk menyediakan berbagai produk minyak dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan bakar transportasi, bahan kimia industri, dan bahan bakar padat. Selain itu, kilang minyak juga berhadapan dengan tantangan terkait dampak lingkungan.
Pengertian Refinery
Refinery adalah proses kilang minyak atau kilang minyak bumi, dengan fasilitas kritis yang digunakan untuk memproses minyak mentah yang diekstraksi dari sumur-sumur minyak menjadi berbagai produk minyak baik untuk bahan bakar atau bahan lainnya.
Proses yang terjadi di kilang minyak melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks dan beragam untuk mengubah minyak mentah menjadi berbagai jenis bahan bakar, bahan kimia, dan produk lainnya yang digunakan dalam berbagai sektor ekonomi.
Kilang minyak memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan global akan berbagai produk minyak. Akan tetapi, industri ini juga dihadapkan pada tantangan untuk mengelola dampak lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan tren energi global.
Untuk itu, perlu dicatat bahwa kilang minyak memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Perusahaan industri minyak/gas bumi sedang berusaha mengurangi dampak negatif tersebut melalui teknologi yang lebih ramah lingkungan dan diversifikasi sumber energi.
Proses dan Tahapan Refinery dalam Tambang Minyak
Dalam industri bahan bakar terutama minyak bumi, terdapat beberapa tahapan penting untuk menghasilkan minyak dengan kualitas terbaik. Simak beberapa proses berikut ini sehingga Sahabat menjadi lebih paham tentang proses tersebut.
1. Destilasi atau Pemisahan
Tahap awal refinery melibatkan pemisahan komponen-komponen utama dari minyak mentah, seperti hidrokarbon ringan, berat, dan komponen non-hidrokarbon. Proses ini biasanya dimulai dengan destilasi fraksional, di mana minyak mentah dipanaskan dan diuapkan pada suhu yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk memisahkan komponen-komponen berdasarkan titik didihnya, dengan begitu akan lebih mudah memproduksi minyak berkualitas.
2. Proses Pengolahan
Setelah pemisahan tahap awal, komponen-komponen yang dihasilkan mengalami berbagai tahapan pengolahan. Proses ini dapat mencakup penyulingan lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar bermutu tinggi seperti bensin, diesel, dan jet fuel.
Selain itu, reaksi kimia seperti hidrodesulfurisasi dan hidrokreking juga dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah kadar sulfur dan meningkatkan kualitas produk.
3. Cracking
Cracking merupakan proses refinery yang melibatkan pemecahan molekul hidrokarbon berukuran besar menjadi kecil dengan penambahan zat katalis atau pemanasan. Pemanasan ini memecah hidrokarbon parafin menjadi beberapa bagian kemudian salah satunya terbentuk olefin.
Semua proses cracking adalah reaksi endotermik yang membutuhkan banyak sekali energy, terutama energi panas. Beberapa proses cracking ini di antaranya adalah cracking thermos murni, cracking thermos katalisator dan cracking chloride-aluminium (AlCl3).
4. Konversi
Tahap konversi refinery melibatkan proses kimia untuk mengubah fraksi-fraksi yang kurang bernilai menjadi produk yang lebih bernilai tinggi.
Contoh proses konversi termasuk katalis fluida (fluid catalytic cracking) yang mengubah fraksi berat menjadi bensin dan hidrocracking yang mengubah molekul berat menjadi bahan bakar ringan.
5. Proses Pemurnian
Proses pemurnian bertujuan untuk menghilangkan kontaminan seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen dari produk. Hal ini penting untuk memenuhi standar emisi dan meningkatkan kualitas bahan bakar. Adanya sisa-sisa kontaminan pastinya akan membuat kualitas minyak jadi lebih rendah.
6. Penyimpanan dan Distribusi Minyak
Setelah produk-produk minyak dihasilkan dengan baik, mereka akan disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum didistribusikan ke konsumen akhir melalui jaringan pipa, tangki truk, kapal, atau kereta api.
Baca Juga: 6 Fungsi Pressure Safety Valve (PSV) dan Cara Kerjanya
Contoh Produk Hasil Refinery
Apabila seluruh proses di atas sudah dilakukan dengan sempurna maka akan dihasilkan produk-produk berikut ini.
1. Bahan Bakar
Bahan bakar ini pada umumnya digunakan oleh kendaraan dan alat-alat yang membutuhkan minyak untuk dihidupkan, contohnya adalah bensin, diesel, jet fuel, dan residu bahan bakar. Residu bahan bakar ternyata bermanfaat untuk kebutuhan industri dan transportasi (kendaraan).
2. Bahan Kimia
Produk-produk refinery juga dihasilkan dalam bentuk bahan kimia tertentu yang berguna untuk pasokan bahan baku industri, seperti nafta, etilena, dan propilena. Industri yang menggunakan bahan-bahan tersebut di antaranya adalah manufaktur dan kimia.
3. LPG (Liquid Petroleum Gas)
Pastinya Sahabat sudah tidak asing dengan produk yang satu ini, yaitu LPG yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. Hamper seluruh masyarakat menggunakan LPG untuk kebutuhan memasak karena efisien dan lebih cepat dalam memasak makanan.
4. Produk Lainnya
Beberapa produk lainnya yang dihasilkan dari proses kilang minyak adalah lubrikan atau minyak pelumas, aspal yang biasa digunakan untuk konstruksi dan perbaikan jalan, serta produk petrokimia yang dipakai untuk industri karet dan plastik.
Fungsi Refinery dalam Industri Minyak
Berikut ini adalah fungsi dari proses kilang minyak yang menjadi rantai pasokan energi untuk beberapa industri kimia.
1. Proses Penambangan Minyak Mentah
Kilang minyak atau refinery menerima minyak mentah dari sumur-sumur minyak dan melakukan serangkaian proses untuk memisahkan komponen-komponen minyak mentah berdasarkan titik didih dan sifat-sifat kimianya.
Proses tersebut melibatkan destilasi, pemisahan fraksional, dan berbagai reaksi kimia untuk menghasilkan produk akhir.
2. Menghasilkan Bahan Bakar
Salah satu fungsi utama kilang minyak adalah menghasilkan berbagai jenis bahan bakar kendaraan seperti bensin, diesel, jet fuel, dan bahan bakar residu. Bahan ini penting untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan industri yang memakai bahan bakar untuk operasional mereka.
3. Pembuatan Bahan Kimia Industri
Proses kilang minyak juga berperan untuk menghasilkan berbagai bahan kimia seperti etilena, propilena, nafta, dan berbagai senyawa lainnya. Bahan kimia ini bermanfaat dalam industri manufaktur untuk memproduksi plastik, karet, bahan kimia organik, dan banyak produk lainnya.
Begitu juga dalam industri kimia yang membutuhkan propilena dan etilena sebagai bahan baku untuk pembuatan produk tertentu.
4. Pemurnian dan Penyempurnaan Bahan Bakar
Fungsi berikutnya adalah untuk memurnikan produk akhir dengan menghilangkan kontaminan seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen. Hal ini penting untuk mematuhi regulasi lingkungan dan meningkatkan kualitas produk.
Apabila masih terdapat kontaminan atau pengotor dalam produk bahan bakar maka akan mempengaruhi kualitas dari bahan bakar tersebut. Jika pengotor masih terkandung di dalamnya, kendaraan akan rentan mengalami kerusakan mesin.
5. Blending dan Pengolahan Produk Padat
Kilang minyak juga ikut melakukan blending, atau pencampuran berbagai produk minyak dengan proporsi yang tepat untuk menghasilkan produk akhir dengan kualitas dan spesifikasi yang diinginkan. Ini membantu memenuhi permintaan pasar yang beragam.
Selain itu juga menghasilkan produk padat seperti aspal, yang digunakan perbaikan infrastruktur dan konstruksi jalan raya.
6. Mengelola Dampak Lingkungan
Fungsi selanjutnya melibatkan pengelolaan dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak mentah. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi emisi polutan dan mengelola limbah yang dihasilkan karena dapat mencemari lingkungan sekitar wilayah tambang.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, refinery berperan dalam mengubah minyak mentah menjadi berbagai produk minyak yang berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan kita. Proses kilang minyak melibatkan upaya kompleks untuk memisahkan, mengubah, dan memurnikan komponen dalam minyak mentah.
Akan tetapi, di samping kilang minyak memainkan peran vital dalam mendukung industri dan masyarakat, perhatian terhadap dampak lingkungan adalah poin yang sangat penting. Dengan inovasi teknologi dan praktik industri yang lebih ramah lingkungan, hal ini dapat diatasi.
Baca Juga: Sistem Bahan Bakar Minyak pada PLTU