Apa itu Drilling? Ini Penjelasan dan Jenis-jenisnya Lengkap

 Pengeboran minyak bumi disebut juga dengan istilah drilling. Jadi, ini dimanfaatkan untuk mengambil minyak bumi dengan melakukan proses tertentu. Pengambilan minyak tersebut dilakukan dengan membuat terowongan terlebih dahulu.

Terowongan dibuat sampai menuju ke inti bumi selanjutnya dilakukan pengambilan dengan cara peledakan listrik atau non listrik. Hal ini terbilang lebih aman sehingga banyak digunakan agar kecelakaan yang ditimbulkan juga tidak terlalu banyak. Simak informasi lengkapnya tentang metode tersebut.

Apa itu Drilling?

Apa itu Drilling

Drilling disebut juga sebagai proses pengeboran. Jika secara istilah artinya mengambil minyak dari permukaan bumi lewat sumu atau pipa. Selanjutnya, akan dipasang pompa ke tabung dan tersambung juga ke bawah permukaan sampai menuju minyaknya.

Selanjutnya penambang yang melakukan proses pengeboran tersebut akan mengeluarkan minyak tersebut dari bawah tanah. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor khusus sehingga dapat memotong beberapa benda padat yang keras di dalam tanah.

Dalam menjalankannya tidak dilakukan secara sembarangan karena perlu menerapkan engineering atau teknik diantaranya memperhatikan kekerasan (hardness), abrasivitas, tekstur, struktur, dan kontrol (control drillability).

Baca Juga: Pengertian Mesin Frais, Prinsip Kerja dan Komponennya

Jenis Drilling Berdasarkan Bentuk Lubangnya

Jenis Drilling Berdasarkan Bentuk Lubangnya

Pengertian drilling sudah Sahabat ketahui, kini saatnya memahami macam-macam jenisnya. Jika dilihat dari bentuk lubangnya, terbagi menjadi dua, yaitu pemboran lurus dan pemboran terarah. Simak perbedaannya berikut ini:

1. Pemboran Lurus

Pengeboran lurus ini disebut dengan Straight Hole Drilling. Sesuai dengan namanya, pengeboran ini dilakukan secara garis vertikal dan lurus sampai mencapai titik yang diinginkan. Biasanya, dilakukan ketika pengeboran dalam bentuk kerucut sehingga akhirnya membentuk sudut 5 derajat.

Selain itu, ketinggian dari kerucut ini sudah mencapai 10.000 kaki. Ketentuan lainnya apabila menggunakan pemboran lurus yaitu bisa melakukan pembelokan asalkan kemiringannya tidak kurang dari 3 derajat atau 100 kaki.

2. Pemboran Terarah

Jenis kedua yaitu pemboran terarah atau Directional Drilling. Pengeboran tersebut terjadi ketika pipa dibelokkan ke arah target yang diinginkan dengan bentuknya yang tidak lurus dari titik permukaan.

Penyebab adanya pemboran terarah ini karena keadaan geografi di wilayah tersebut. Selain itu, juga berkaitan dengan ekonomi yang terjadi.

Jenis Drilling Berdasarkan Mekanisme Kerja

Jika dilihat dari mekanisme kerja saat penambangan, maka pengeboran ini dibagi menjadi dua yaitu pengeboran manual dan menggunakan mekanis. Adapun perbedaannya akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini:

1. Pengeboran Manual atau Tangan (Hand Drill)

Pengeboran Manual atau Tangan (Hand Drill)

Pengeboran ini menggunakan alat yang membutuhkan tenaga manusia karena bertindak sebagai manual. Bor yang digunakan biasanya untuk kegiatan dangkal. Misalnya, untuk placer deposit dan residual deposit, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bor Spiral: bor yang berbentuk spiral dan bekerja seperti pada pembuka botol. Dilakukan dengan menancapkannya kemudian diputar dengan tang sehingga bisa mencapai kedalaman tertentu saja.
  • Bor Bangka: jenis bor yang sudah terkenal di Indonesia. Dilakukan menggunakan alat selubung kemudian ada orang untuk pemberi beban. Prinsipnya sama dengan bor spiral.

2. Pengeboran Mekanis

Pengeboran Mekanis

Jenis berikutnya adalah pengeboran yang menggunakan mesin atau mekanis. Dengan begitu, kedalaman yang dicapai bisa sangat dalam. Kelebihan pengeboran mekanis ini dapat digunakan untuk bebatuan yang sangat keras sekalipun sehingga bisa menembus lapisan dalam bumi.

Pengeboran mekanis, dibagi lagi menjadi dua, yaitu pengeboran tumbuk dan pengeboran putar.

a. Pengeboran Tumbuk

Pengeboran tumbuk ini disebut dengan Percussive drilling yang merupakan metode pengeboran dengan cara tumbukan untuk memberikan tekanan pada batuan. Bahan utamanya yaitu dengan piston.

Kelebihan yang dimiliki dari pengeboran jenis ini adalah harganya yang lebih murah, menghasilkan pengeboran yang baik, mempermudah dalam memahami lokasi pengeboran, tidak ada sistem sirkulasi, serta dapat melakukan kontaminasi akibat dari pemboran yang kecil.

Sedangkan kekurangan yang dimiliki dari mesin bor tumbuk ini yaitu laju pemboran yang terbilang cukup rendah serta sering mengalami pemutusan kabel.

b. Pengeboran Putar

Pengeboran mekanis jenis kedua yaitu pengeboran putar atau Rotary Drilling. Hal ini dilakukan dengan menggunakan putaran agar dapat melakukan tekanan dan penghancuran batuan. Pengeboran putar menggunakan dua mata bor yaitu tricone bit dan drag bit.

Tricone bit untuk menghasilkan gerusan sedangkan drag bit akan menghasilkan penghancuran berupa potongan.

Metode yang dilakukan dalam teknik pengeboran ini dikelompokkan lagi menjadi yaitu sebagai berikut:

  • Metode Putar dengan sirkulasi langsung: prinsip dari teknik ini yaitu menggunakan drill string stang bor selanjutnya akan mengalami perputaran di lubang bor. Karena gesekan ini yang menghasilkan potongan batuan ukuran kecil. Lumpur bor yang dihasilkan ini yaitu material bentonit dari mata bor.
  • Metode Putar dengan udara: prinsip kerjanya sama dengan metode putar sirkulasi langsung. Bedanya dari fungsi lumpurnya yang lumpur bornya diubah menjadi angin dari sebuah kompresor.

Kesimpulan

Metode drilling di atas dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi geografis dan tujuannya. Pada dasarnya, pengeboran minyak ini berguna untuk menemukan minyak bumi dengan memperhatikan bentuk lubangnya dan mekanisme kerja.

Baca Juga: Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi & PLTP

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: