Apa itu Diagram Lingkaran, Jenis, Rumus, dan Contoh Soal

Diagram lingkaran populer karena memudahkan pembacaan dan perbandingan data. Alat visual ini efektif menggambarkan komposisi data kategorikal. Dalam bisnis, diagram ini menganalisis area pertumbuhan seperti profit dan omset. Jadi tidak heran jika hampir semua perusahaan menggunakannya.

Tentunya bukan hanya di bidang bisnis saja. Di institusi pendidikan, alat ini mampu merepresentasikan preferensi data penelitian dan tidak terbatas pada topik tertentu saja. Maka daripada itu, penting bagi Sahabat membaca artikel ini hingga akhir jika ingin belajar memahami diagram ini secara lebih jelas!

Apa itu Diagram Lingkaran?

Apa itu Diagram Lingkaran?

Diagram lingkaran atau pie chart adalah alat visualisasi data yang menggambarkan proporsi setiap elemen atau kategori dalam suatu keseluruhan. Jadi, apakah yang dimaksud dengan pie chart? Maka jawabannya adalah data di mana setiap bagian mewakili persentase dari total.

Seperti yang Sahabat ketahui, sebuah lingkaran lengkap memiliki sudut sebesar 360 derajat. Berdasarkan prinsip ini, setiap bagian dari pie chart diberikan sudut berdasarkan kontribusi persentase kategori tersebut terhadap keseluruhan.

Dalam hal visual, diagram ini memberikan gambaran intuitif mengenai seberapa besar kontribusi setiap kategori dalam keseluruhan data. Untuk menambahkan daya tarik visual dan mempermudah identifikasi, tiap segmen seringkali diberi warna yang berbeda.

Walaupun demikian, saat menggunakan diagram ini, penting untuk memastikan tidak ada terlalu banyak segmen atau kategori yang disajikan. Jika terlalu banyak, bisa jadi diagram menjadi rumit dan informasi sulit dicerna.

Oleh karena itu, dalam situasi di mana ada banyak kategori dengan persentase yang mirip atau hampir sama, mungkin alat visualisasi lain lebih sesuai. Meski begitu, dengan penggunaan yang tepat, diagram pie chart dapat menjadi alat komunikasi data yang efektif.

Baca Juga: Mengenal Bearing Motor, Jenis dan Cara Kerjanya

Jenis-Jenis Diagram Lingkaran

Pie chart mampu mempresentasikan data dalam bentuk potongan-potongan lingkaran. Ada beberapa jenis dalam cara menampilkan informasi pada pie chart, termasuk:

1. Pie Chart Sederhana

Pie Chart Sederhana

Pie chart sederhana adalah bentuk paling dasar dari diagram yang menunjukkan proporsi setiap kategori dalam keseluruhan. Setiap potongan lingkaran merepresentasikan kategori data tertentu tanpa detail tambahan mengenai persentase atau derajat.

2. Pie Chart Persen

Pie Chart Persen

Selain menampilkan potongan-potongan lingkaran yang merepresentasikan setiap kategori, diagram lingkaran persen ini juga mencantumkan persentase setiap potongan terhadap keseluruhan. Persentase tersebut dapat memudahkan pembaca untuk memahami proporsi relatif setiap kategori.

3. Pie Chart Derajat

Pie Chart Derajat

Pada diagram lingkaran derajat, setiap potongan lingkaran diberi label dengan derajat sudut yang dimilikinya. Mengingat bahwa lingkaran penuh memiliki 360 derajat, label derajat memberikan informasi kuantitatif mengenai seberapa besar potongan lingkaran tersebut relatif terhadap keseluruhan.

Cara Membuat Diagram Lingkaran

Cara Membuat Diagram Lingkaran

Membuat pie chart dapat dilakukan dengan berbagai alat, baik secara manual dengan penggaris dan kompas maupun dengan aplikasi membuat pie chart seperti Microsoft Excel dan Google Sheets. Berikut adalah cara membuat diagram lingkaran dengan Microsoft Excel:

  • Pertama-tama, siapkan data dalam tabel. Misalnya, dua kolom “Kategori” dan “Nilai”.
  • Di kolom “Kategori”, bisa tuliskan label seperti “A”, “B”, dan “C”.
  • Sedangkan di kolom “Nilai”, Sahabat cukup masukkan angka yang merepresentasikan masing-masing kategori tersebut.
  • Sorot data termasuk judul kolom.
  • Pilih jenis Grafik, yaitu dengan masuk ke tab “Insert” di ribbon Excel.
  • Di bagian “Charts”, klik ikon “Pie Chart”.
  • Sahabat akan melihat beberapa opsi (seperti Pie, 3D Pie, dan Doughnut). Pilih salah satu.
  • Selanjutnya, kustomisasi diagram sesuka hati.
  • Untuk menambahkan label dengan persentase, klik kanan pada salah satu potongan diagram dan pilih “Add Data Labels”.
  • Sahabat juga dapat menyesuaikan label ini lebih lanjut dengan mengklik kanan pada label dan memilih “Format Data Labels”.
  • Terakhir, simpan dokumen.

Meskipun panduan di atas menggunakan Microsoft Excel, konsep dasar dalam membuat pie chart cukup serupa di banyak perangkat lunak lain. Hal yang paling penting adalah memahami data dan bagaimana terbaik merepresentasikannya secara visual.

Cara Menghitung Diagram Lingkaran dan Contoh Soal

Cara Menghitung Diagram Lingkaran dan Contoh Soal

Menghitung pie chart melibatkan penghitungan proporsi setiap kategori dari total keseluruhan dan mengkonversinya ke dalam derajat maupun persentase. Cara mengerjakan diagram lingkaran pun bervariasi, namun ada dua rumus penting yang harus Sahabat pahami, yaitu:

1. Menghitung Derajat

Jika Sahabat ingin menghitung derajat lingkaran untuk setiap kategori, maka harus dipahami terlebih dahulu jika lingkaran penuh merepresentasikan 360 derajat. Oleh karena itu, agar mengetahui berapa derajat pada setiap kategori, harus mengalikan proporsi kategori tersebut dengan 360 derajat.

Rumus:

X = jumlah sudut/360 derajat x total keseluruhan nilai

Contoh soal diagram derajat, sebuah sekolah memiliki 1000 siswa. Semua siswanya harus bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler. Futsal 100 derajat, karate 80 derajat, dan basket 130 derajat. Berapa jumlah siswa yang mengikuti seni lukis?

Berikut cara penyelesaiannya:

Diketahui total derajat dari kegiatan ekstrakurikuler yang telah disebutkan adalah 100 + 80 + 130 = 310 derajat.

Maka, derajat representasi siswa yang mengikuti seni lukis adalah 360 derajat (lingkaran penuh) – 310 = 50 derajat.

Dengan menggunakan rumus X = jumlah sudut/360 derajat x total keseluruhan nilai.

Dapat dijumlahkan: seni lukis = 50/360 x 1000 siswa. Lalu, akan didapatkan nilai 138.89 atau dibulatkan menjadi 139.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni lukis adalah sebanyak 139 dari total 1000 siswa. Menghitung derajat ini sangat bermanfaat jika angkanya semakin besar. Jadi, Sahabat bisa menggunakan rumus tersebut jika memang membutuhkan.

2. Menghitung Persen

Rumus lain dalam cara menghitung diagram lingkaran adalah menggunakan rumus persen. Persentase ini sangat bermanfaat jika data yang Sahabat miliki adalah dalam bentuk diagram persen. Rumus cara mencari persen adalah sebagai berikut:

X = Persentase nilai yang ditanyakan/100% x total keseluruhan nilai.

Contoh, sebuah survei dilaksanakan pada 200 orang perempuan dengan usia 15 sampai 20 tahun. 45% dari perempuan tersebut punya hobi traveling, 30% punya hobi memasak, dan 10% suka membaca buku. Pertanyaannya, berapa jumlah perempuan yang punya hobi musik?

Berikut cara penyelesaiannya:

Diketahui total persen dari hobi perempuan di atas adalah 45% + 30% + 10% = 85%.

Maka, persentase perempuan dengan hobi musik adalah 100% – 85% = 15%.

Dengan menggunakan rumus X = persentase nilai yang ditanyakan /100% x total keseluruhan nilai.

Dapat dijumlahkan: hobi musik = 15%/100% x 200. Lalu, akan didapatkan angka 30.

Artinya, data tersebut menunjukkan bahwa dari 200 responden perempuan, terdapat 30 orang yang memiliki hobi musik. Cara menghitung diagram lingkaran persen ini dapat Sahabat gunakan dalam berbagai situasi, entah untuk prediksi penjualan, analisis demografis, survei, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Diagram lingkaran merupakan metode visualisasi yang dapat memfasilitasi interpretasi dan komparasi data berdasarkan kategori dengan cepat. Melalui presentasinya yang sederhana dan informatif, diagram ini menyajikan porsi serta komponen data dengan jelas.

Alat ini tidak hanya memudahkan analisis, tetapi juga memungkinkan penerima informasi untuk memahami konteks dan relasi antar data dengan lebih efisien. Dengan kelebihannya tersebut, pie chart ini dapat terus menjadi pilihan utama dalam menyampaikan statistik yang kompleks menjadi mudah dimengerti.

Baca Juga: Proses Penggantian Packing pada Transformator

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: