Cara kerja generator – Apakah sahabat tahu bagaimana generator bisa menghasilkan energi listrik, jika belum mari kita simak ulasan singkat berikut ini
Generator adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Jadi perlu dicatat bahwa generator tidak memproduksi listrik, hanya mengubah satu bentuk energi ke bentuk lain saja. Lalu bagaimana bisa dari sebuah gerak menjadi listrik ?
cara kerja generator pada dasarnya yaitu dengan memutar medan magnet (rotor) dalam suatu kumparan (stator) sehingga timbul Gaya Gerak Listrik / GGL Induksi. Berdasarkan hukum Faraday GGL Induksi dihasilkan dari perubahan fluks magnetik per satuan waktu.
Perubahan Fluks magnetik ini dipengaruhi oleh: medan magnet yang dihasilkan, luas penampang konduktor yang ditembus oleh medan magnet, serta sudut antara medan magnet dan garis normal.
[irp posts=”567″ name=”Prinsip kerja sistem eksitasi generator”]
Bagian Utama Generator
Untuk memahami lebih dalam tentang cara kerja generator ada baiknya kita mengenal bagian-bagian utama dari generator yang meliputi:
- Inti besi / biasa disebut stator core: berfungsi sebagai penguat medan magnet & tempat dimana stator coil / kumparan dipasang. Terdiri dari susunan plat baja silikon yang disebut laminasi. Laminasi ini berfungsi untuk mengurangi besarnya arus panas / eddy current sehingga mengurangi kerugian panas yang timbul.
- Stator: Stator pada generator merupakan bagian diam yang terdiri dari susunan konduktor. Tergantung pada tipe generator, stator dapat menghasilkan tegangan atau dapat juga sebagai medan magnet ketika diinjeksi arus eksitasi.
- Rotor: Rotor merupakan bagian yang berputar yang juga terdiri dari susunan konduktor. Tergantung juga pada tipe generator, rotor dapat menghasilkan tegangan atau dapat juga sebagai medan magnet ketika diinjeksi arus eksitasi.
- Slip ring: slip ring merupakan konduktor yang terpasang mengelilingi rotor yang berfungsi untuk menyalurkan arus eksitasi guna membangkitkan medan magnet / dapat berfungsi juga untuk menyalurkan energi listrik.
[irp posts=”347″ name=”Konstruksi Stator Generator”]
Cara Kerja generator
Cara kerja generator – perubahan medan magnet didapat dengan menggerakkan (rotor) yang berfungsi sebagai magnet. pada generator, rotor seporos dengan penggerak mula / primover yang bisa berupa turbine uap, turbine gas, turbin air, turbin angin / berbagai tenaga gerak lainnya.
medan magnet tersebut kemudian akan menembus penghantar sehingga menghasilkan flux magnet yang menghasilkan Gaya Gerak Listrik. pada proses ini generator akan menghasilkan energi listrik pada sisi konduktor (stator).
pada generator tegangan & arus yang dihasilkan berbentuk sinus, yang terdiri dari muatan listrik positif dan negatif dari pergerakan rotor. Besarnya tegangan yang dihasilkan tergantung pada kekuatan medan magnet dan kecepatan rotor. Sebagian besar generator dioperasikan pada kecepatan konstan. Oleh karena itu tegangan yang dihasilkan tergantung pada arus eksitasi pada medan magnet.
Frekuensi dari tegangan yang dihasilkan tergantung dari jumlah kutub dan kecepatan operasi generator dengan rumus frekuensi = jumlah kutub pada generator dikali kecepatan rotor / 120.
Jenis-jenis Generator
Perlu diketahui bahwa generator terdiri dari 2 jenis yang berbeda, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak balik (AC). Silakan simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya.
1. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah atau sering disebut sebagai dinamo bekerja karena terjadi induksi elektromagnetik di dalamnya. Generator ini dapat mengubah bentuk cincin terminalnya yang akan menghasilkan gagalnya induksi ke satu arah.
Cincin terminal ini juga disebut dengan istilah komutator atau cincin belah. Generator jenis ini hanya memakai satu cincin yang dibelah menjadi dua bagian yang menghasilkan arus searah.
Saat ada gaya listrik yang timbul, akan terjadi kontak dengan rangkaian beban yang membuatnya berganti terminal. Dengan begitu, tegangan yang dihasilkan hanya menghasilkan arus listrik searah.
Guna mengurangi riak tegangan listrik arus searah, jumlah kumparan bisa ditambah dan dihubungkan ke komutator di mana cincin komutator ini tersusun atas beberapa segmen.
2. Generator Arus Bolak Balik (AC)
Jenis generator ini memiliki lilitan kawat yang diputar dalam sebuah medan magnet. Bagian dalam generator arus bolak balik ini disebut dengan armatur, yaitu sinder besi yang dipakai sebagai tempat kawat dililitkan.
Berbeda dengan generator arus searah yang hanya punya satu cincin terbelah, generator ini memiliki dua cincin putar. Keduanya dihubungkan dengan beban listrik melalui bushing. Bushing sendiri terbuat dari material tembaga lunak.
Magnet permanen atau elektromagnet mengambil peranan untuk membentuk medan magnet. Untuk memutar armatur, dibutuhkan tenaga penggerak yang bisa berasal dari energi potensial air, pembakaran, maupun tenaga manusia.
Perlu sahabat pahami bahwa sistem arus listrik bolak balik ini dibuat pertama kali oleh William Stanley. Proyek ini dilakukannya di Great Barrington, Massachusetts dan mendapatkan pendanaan dari Westinghouse.
Sistem arus bolak balik ini berikutnya dibisniskan oleh Nikola Tesla. Pada tahun 1887, generator bolak balik 3 fasa dibuat oleh C.S. Bradley. Hal ini meningkatkan penggunaan arus bolak balik tersebut dan pada tahun 1900, generator ini digunakan sebagai pembangkit listrik paling umum di dunia.
Fungsi Generator
Dari penjelasan yang sudah disampaikan di atas, sahabat tentu sudah bisa mengetahui fungsi dari generator itu sendiri. Namun untuk memahami lebih dalam tentang fungsinya, silakan simak penjelasan yang akan disampaikan di bawah ini.
1. Pembangkit Listrik
Secara umum, fungsi dari sebuah generator terbagi menjadi 2, yaitu sebagai pembangkit dan cadangan listrik. Mari bahas generator sebagai pembakit tenaga listrik terlebih dahulu.
Berdasarkan pengertian dan cara kerja yang sudah sempat dijelaskan, bisa disimpulkan bahwa generator adalah komponen utama dan paling penting yang bisa dipakai untuk membangkitkan tenaga listrik. Agar bisa menghasilkan listrik, generator membutuhkan sumber tenaga sebagai penggeraknya.
Umumnya, yang digunakan sebagai penggerak generator antara lain angin, gelombang laut, gas alam, tenaga surya (sinar matahari), air, dan sebagainya. Listrik yang dihasilkan oleh generator akan diarahkan menuju gardu induk melalui suatu jaringan transmisi.
Dalam konteks listrik PLN, listrik dari generator yang sudah disalurkan ke gardu induk berikutnya akan langsung didistribusikan kepada para konsumen melalui jaringan distribusi.
2. Cadangan Listrik
Selain sebagai pembangkit tenaga listrik, generator juga memiliki fungsi sebagai cadangan pasokan listrik. Pernahkan sahabat melihat genset di sebuah gedung atau tempat umum? Inilah salah satu contoh fungsi generator dalam menyediakan cadangan listrik.
Genset akan dioperasikan ketika sumber listrik utama dari PLN tidak tersedia. Bisa jadi karena ada gangguan atau pemadaman. Genset menyimpan aliran listrik di dalamnya dan saat dioperasikan, alat ini mampu memberikan pasokan listrik ke seluruh gedung.
Dengan bantuan generator berupa genset, aktivitas sehari-hari di gedung yang membutuhkan listrik tidak akan terganggu.
Genset sendiri sudah digunakan secara luas dan menjadi salah satu kebutuhan pokok di tempat-tempat seperti rumah sakit, hotel, supermarket, sekolah, kampus, dan berbagai tempat lain yang membutuhkan listrik untuk seluruh kegiatannya.
Demikian artikel cara kerja generator, untuk mengenal generator dijelaskan juga pada artikel di website merdeka.
Demikian artikel cara kerja generator, untuk mengenal generator dijelaskan juga pada artikel di website merdeka