Sebagai benda yang mampu menghasilkan cahaya, jenis lampu pada masa ini ternyata amat beragam. Dimulai dengan lampu pijar biasa, kini sudah berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Bahkan, sekarang lampu juga memiliki fungsi sebagai dekorasi, bukan hanya pemberi cahaya.
Kegunaannya disesuaikan dengan suasana, mood, lokasi, dan kebutuhan lainnya. Tampilannya pun beragam, mulai dari lampu gantung, lampu dinding, plafon, meja dan banyak lainnya. Namun, masing-masing jenis ternyata memiliki karakteristik yang berbeda.
Karena itu memang harus dipelajari, jenis mana yang sesuai untuk sebuah situasi atau lokasi tertentu agar tampilan keseluruhan yang ingin ditampilkan bisa diperoleh sesuai keinginan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai berbagai jenisnya yang ada di pasaran dan juga penerapannya.
Beberapa Jenis Lampu
1. Jenis Lampu Pijar atau Incandescent Lamp
Umumnya orang menyebutkan dengan lampu bohlam. Cahaya yang dihasilkan lampu ini berasal dari filamen yang bentuknya seperti benang yang ada di dalam lampu. Filamen (wolfram) ini akan memanas saat dialirkan arus listrik sehingga menghasilkan cahaya.
Untuk menjaga agar filamen tidak cepat rusak akibat oksidasi dengan udara, maka filamen diletakkan di tengah selubung kaca. Warna cahaya yang dihasilkan cenderung kekuningan dan kini mulai ditinggalkan. Karena kalah terang dengan lampu jenis neon yang cahayanya putih terang.
Meski begitu, lampu pijar tetap ada dan tetap digunakan orang. Khususnya untuk penerangan sederhana, menghangatkan ruangan atau kandang hewan. Disebut lebih boros daya listrik dibandingkan dengan jenis lain seperti neon, walaupun lebih tahan lama.
2. Jenis Lampu Neon atau Fluorescent Lamp
Lampu yang paling banyak penggunanya ini menggunakan gas Argon dan Merkuri yang akan menghasilkan cahaya saat arus listrik mengaliri tabungnya. Cahaya tersebut dihasilkan dari fosfor yang merupakan hasil reaksi kimia di atas.
Tidak seperti lampu pijar yang mengeluarkan panas, lampu neon tidak mengeluarkan panas. Namun, reaksi kimia tersebut menghasilkan cahaya yang terang sehingga akhirnya dibuat dalam beberapa ukuran. Jadi kadar cahayanya bisa diperkirakan agar tidak terlalu menyilaukan.
Namun, jenis ini memang mengandung merkuri yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Karena itu umumnya digunakan di ruang terbuka, industri, perkantoran, dan sejenisnya. Bukan di lingkungan kecil seperti rumah tinggal biasa.
3. Jenis Lampu Neon Kompak atau Compact Fluorescent Lamp (CFL)
Disebut kompak karena memang bentuknya kecil sehingga hampir seukuran lampu pijar. Namun tidak seperti lampu pijar, lampu jenis ini bisa daya tahannya mencapai tujuh kali lebih lama dibandingkan lampu pijar. Jadi dinilai jauh lebih ekonomis dan hemat energi.
Kandungan merkurinya juga lebih sedikit daripada neon biasa. Karena itu cocok digunakan di lingkungan rumah tangga. Meski begitu, cahayanya tetap terang meski tidak besar lampu neon biasa. Pada beberapa desain lampu hias, juga menggunakan lampu jenis ini.
4. Jenis Lampu Mercury
Cara kerja lampu ini sebenarnya sama dengan lampu neon, karena juga memiliki kandungan merkuri (air raksa) di dalamnya. Namun, tampilannya dibuat kecil dan bulat atau oval mirip lampu pijar meskipun cahayanya terang seperti lampu neon.
Biasanya digunakan pada lingkungan yang berpotensi banyak debu, seperti di kawasan industri. Juga digunakan sebagai penerangan jalan raya, pertanian, dan ruang terbuka lainnya.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Lampu LED yang Tepat
5. Jenis Lampu Halogen
Kandungan dalam lampu jenis ini adalah gas mulia dan sedikit gas halogen sebagai pengisi bagian dalam bola lampu. Menggunakan filamen (wolfram atau tungsten) seperti lampu pijar namun mampu menangani suhu lebih tinggi dan lebih tahan lama jika dibandingkan lampu pijar.
Energi listriknya juga lebih ekonomis dibandingkan lampu pijar. Umumnya digunakan sebagai lampu sorot. Baik untuk penggunaan dalam ruangan hingga penerangan kendaraan. Karena bisa memberikan penerangan besar secara terfokus jika diperlukan berkat adanya reflektor yang memperkuat cahaya.
6. Jenis Lampu Light Emitting Diode (LED)
Belakangan memang lampu jenis ini makin disukai orang. Karena konsumsi daya jenis lampu ini relatif rendah, terangnya cukup dan tahan lama. Kemajuan teknologi membuat lampu LED bisa digunakan untuk banyak penerapan. Mulai dari lampu hias, hingga penerangan biasa.
Apalagi kemudian lampu LED bisa memberikan pilihan warna. Sehingga penerapannya bisa lebih beragam sebagai lampu hias selain untuk penerangan. LED mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, sehingga tidak mengeluarkan panas, tidak mengandung merkuri, dan paling hemat energi.
7. Jenis Lampu High Intensity Discharge (HID)
Lampu jenis ini cahayanya amat terang karena itu biasanya digunakan untuk ruangan terbuka. Apalagi bisa tahan hingga pemakaian 20.000 jam. Apalagi cahaya lampu ini bisa menembus kabut, karena itu sering digunakan untuk lampu jalan, penerangan stadion atau taman umum dan sejenisnya.
Termasuk juga untuk lampu keamanan di gedung, gudang atau kawasan industri karena cahayanya yang terang bisa membantu pengawasan. Jadi memang bukan untuk pemakaian dalam ruangan, apalagi di rumah tinggal. Karena memang intensitas cahayanya yang tinggi.
Lampu yang termasuk jenis ini adalah High Pressure Sodium (HPS), Low Pressure Sodium (LPS yang warna cahayanya kuning), Mercury Vapor, Metal Halide, dan Self-ballast Mercury Lamp. Semuanya termasuk lampu yang bentuknya relatif kecil tapi intensitas cahayanya besar.
Pertimbangan Pemilihan Lampu
Setelah mengetahui banyaknya jenis lampu yang tersedia di pasaran, maka penggunaannya juga harus melalui berbagai pertimbangan, seperti:
- Pemakaian dalam atau luar ruangan
- Jika dalam ruangan, perlu memikirkan besar ruangan dan kegunaannya.
- Intensitas cahaya sebesar apa yang diinginkan. Penerangan dalam ruangan kecil tentunya berbeda dengan ruang yang luas.
- Carilah lampu yang hemat energi seperti LED.
- Perhitungkan jumlah total watt semua lampu agar tidak kelebihan penggunaan daya listrik.
Kesimpulan
Berbagai jenis lampu yang tersedia di pasaran memang memberikan banyak pilihan. Namun, semuanya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan situasinya. Pasalnya, setiap jenis memiliki karakteristiknya sendiri yang tidak bisa disamaratakan, termasuk kegunaannya.
Baca Juga: Waterlight, Lampu Senter Bertenaga Air Laut