Ini Dia Gen-Air, Penghasil Listrik dari Udara Minim

Listrik dari udara minim – Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi dapat berubah bentuk, meskipun tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Definisi tersebut sesungguhnya memunculkan interpretasi baru, di mana energi bisa saja dibentuk dari berbagai macam energi. Bahkan yang sekali pun di luar nalar.

Lantas, bagaimana jadinya jika listrik dibentuk dari energi yang tidak terduga? Barangkali pertanyaan inilah yang memicu penemuan cara membentuk listrik dari bentuk energi yang tidak terduga. Maksudnya adalah, membentuk energi listrik dari udara minim.

Baca juga: 

Apa yang terbayangkan di benak sebagian orang setelah mendengar pernyataan tersebut adalah, “bagaimana bisa?” Akan tetapi, inilah yang sesungguhnya terjadi, dan memang terbukti udara minim bisa menghasilkan listrik.

Seperti Apa Penghasil Listrik dari Udara Minim?

Jika Anda penasaran, tim peneliti yang berjasa dalam penemuan ini adalah mereka yang berasal dari Universitas Massachusetts Amherst Amerika Serikat (AS). Tim peneliti tersebut mengklaim bahwasanya mereka berhasil menciptakan perangkat yang mampu memproduksi listrik dari udara minim. Adapun perangkat tersebut memanfaatkan mikroba dari genus Geobacter dalam menghasilkan magnetit tanpa menggunakan oksigen [1].

Menurut pengakuan tim peneliti, mikroba tersebut digunakan untuk membuat kawat nano yang sekiranya dapat menghantarkan listrik. Berbuah dari jerih payah penelitian selama bertahun-tahun, akhirnya tercipta perangkat bernama Gen-Air; perangkat yang mampu menghasilkan listrik dari udara minim. Terlebih lagi, dari udara minim yang diserap, Gen-Air dapat menghasilkan listrik yang dapat bekerja 24/7. 

Ahli listrik Universitas Massachusetts Amherst Jun Yao bersama koleganya mengaku bahwa generator bertenaga udara dapat menghasilkan listrik tanpa perlu melibatkan kehadiran udara di sekitarnya. Sebab sudah ada kawat nano protein konduktif elektrik — yang merupakan produk dari Geobacter. Yap, kawat tersebut adalah Geobacter sulfurreducens.

Bagaimana Cara Kerja Gen-Air?

Lanjut Yao, perangkat Gen-air dilapisi film tipis yang terbuat dari kawat nano protein, di mana ketebalannya mencapai 7 mikrometer. Lapisan film tipis tersebut diposisikan di antara dua elektroda dan juga terkena udara. Oleh sebab posisi tersebut, lapisan film dapat menyerap uap air di atmosfer. Di mana kemudian uap air yang diserap diproses perangkat untuk menghasilkan arus listrik kontinu.

Sebagai catatan, listrik kontinu yang dihasilkan terjadi di antara dua elektroda. Di samping itu, menurut Yao, muatan itu kemungkinan diciptakan oleh gradien kelembaban. Nah, dari gradien kelembaban ini kemudian tercipta difusi proton dalam material kawat nano. 

Difusi proton tersebut berfungsi dalam menginduksi medan listrik penyeimbang agar potensialnya analog dengan potensial statis membran dalam sistem biologis. Dan dari gradien kelembaban, sesungguhnya dapat ditelaah apa yang terjadi dalam sistem. Gradien kelembaban yang dipertahankan menjelaskan fenomena output tegangan kontinu dari kawat nano di Gen-Air.

Penemuan atas Gen-Air setidaknya merupakan gebrakan baru dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya menggunakan bahan nano lain (graphene) untuk membangkitkan listrik dari udara minim. Sayangnya, penelitian itu, hanya mampu menghasilkan arus listrik selama beberapa detik saja. 

Sementara Gen-Air dikabarkan dapat menghasilkan tegangan kontinu sebesar 0,5 volt dengan kepadatan arus sekitar 17 microamperes per sentimeter persegi. Menurut Yao, memang besar listrik yang dihasilkan Gen-Air tidaklah banyak. Akan tetapi, setidaknya besar listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengisi perangkat dengan daya yang kecil, seperti gawai dan perangkat elektronik lainnya.

Referensi:

[1] Anonim, Ilmuwan Buat Perangkat Penghasil Listrik dari Udara Minim, CNN Indonesia, dilihat 05 Februari 2021. <https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200414145604-199-493451/ilmuwan-buat-perangkat-penghasil-listrik-dari-udara-minim>.

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: