Dalam komunikasi, ada istilah yang dikenal dengan noise. Noise juga sering disebut dengan derau. Hal inilah yang menjadi salah satu yang tidak dikehendaki selama komunikasi berlangsung. Lalu, apa itu noise?
Noise menjadi sesuatu yang mengganggu, karena menyebabkan pesan, suara, ataupun gambar tidak dapat dikirimkan dengan baik. Sinyal noise inilah yang bisa mengganggu kualitas penerimaan sinyal serta bisa membatasi jangkauan sistem.
Apa itu Noise?
Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kenali apa itu noise? Noise atau bisa disebut dengan “derau” dalam bahasa Indonesia yaitu sinyal yang tidak dikehendaki dalam sistem informasi atau komunikasi.
Misalnya noise pada radio yang menyebabkan suara bising, noise pada TV yang menyebabkan suara patah-patah dan gambar tidak jelas.
Jenis-Jenis Noise dalam Komunikasi
Setelah mengetahui apa itu noise, selanjutnya perlu memahami jenis-jenis noise. Noise yang dihasilkan oleh perangkat elektronik sangat beragam karena noise sendiri dihasilkan dari berbagai efek yang berbeda. Ada beberapa jenis noise, yaitu sebagai berikut.
1. Internal Noise
Internal noise merupakan noise yang ditimbulkan oleh beberapa komponen dari sistem komunikasi itu sendiri. Internal noise dibedakan menjadi 4, yaitu:
- Thermal noise (johnson noise), yaitu noise yang ditimbulkan oleh gerakan thermal acak pembawa muatan dalam sebuah konduktor. Amplitudonya tidak terikat pada frekuensi tertentu. Thermal noise adalah jenis noise yang tidak mudah untuk dihindari.
- Shot noise atau derau tembakan, yaitu noise yang diakibatkan oleh adanya penghalang potensial. Umumnya muncul pada komponen atau perangkat elektronika aktif, misalnya transistor dan dioda. Hal ini dikarenakan komponen tersebut mempunyai persimpangan negatif dan positif.
- Flicker noise, yaitu noise yang terjadi di rentang frekuensi di bawah beberapa kHz. Nama lainnya yaitu low frequency noise, pink noise, atau contact noise.
- Transit time noise, yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa muatan berpindah dari input menuju output. Jenis noise ini juga kerap disebut dengan high frequency noise.
2. Eksternal Noise
External noise merupakan derau yang ditimbulkan dari luar rangkaian elektronik. Jenis noise ini tidak disebabkan oleh perangkat elektronik ataupun komponen dari rangkaian. External noise dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Atmospheric noise atau biasa disebut dengan noise statis, yaitu sumber gangguan elektris alami karena ada kaitannya dengan atmosfer bumi. Bisa diakibatkan oleh badai, petir, halilintar, atau gangguan alam yang lain.
- Industrial noise, yaitu derau yang ditimbulkan oleh manusia, misalnya menghidupkan atau mematikan lampu listrik menggunakan sakelar, menghidupkan motor elektrik, atau perubahan arus listrik dan tegangan tinggi secara mendadak. Istilah lainnya yaitu man-made noise.
- Extraterrestrial noise, yaitu sinyal elektris yang asalnya dari luar atmosfer bumi. Menurut asalnya, jenis noise ini bisa dibedakan menjadi 2, yaitu solar noise yang asalnya dari panas matahari serta cosmic noise yang didistribusikan berkesinambungan di sepanjang galaksi.
3. White Noise
White noise merupakan suatu jenis noise yang memiliki kerapatan spektral daya yang rata di seluruh komponen frekuensinya. Disebut white noise dikarenakan memiliki cahaya putih yang mana merupakan kumpulan dari beragam warna yang bisa diuraikan merata melalui sebuah spektrum.
White noise juga terdiri atas berbagai sumber derau, molekul-molekul, dan lebar daerah energi elektron yang menjadi pembangkit noise tersebut.
4. Noise Cancelling
Sebagai peredam noise, maka biasanya digunakan noise cancelling. Noise cancelling adalah peredam kebisingan yang memakai teknologi audio. Dengan memakai noise cancelling, maka akan memperoleh ketenangan dan keheningan. Produk ini sangat dibutuhkan apabila merasa terganggu dengan noise.
5. Noise Texture
Noise mempunyai tekstur yang disebut dengan noise texture. Jenis noise ini diciptakan bertekstur untuk kepentingan visual. Terdapat banyak noise texture yang bisa ditemukan di internet. Biasanya noise texture berupa gambar yang disematkan berbarengan dengan noise tertentu.
Efek Noise
Noise bisa menimbulkan efek gangguan dalam sistem komunikasi untuk 3 area berikut:
- Noise mengakibatkan pendengar tidak mengerti sinyal asli yang disampaikan.
- Noise bisa mengakibatkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.
- Noise bisa mengakibatkan sistem tidak berjalan efisien.
Baca Juga: Cara Membaca Kode Warna Resistor & Menghitungnya
Contoh Noise dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebuah noise atau gangguan yang ditemukan pada peralatan elektronik bisa mengakibatkan hasil tidak maksimal dari output perangkat elektronik tersebut. Noise pasti dapat terjadi di semua peralatan elektronik, misalnya radio, televisi, kamera, dan lainnya.
1. Noise pada Radio
Ketika radio mengalami noise, maka akan menghasilkan suara yang tidak jelas dan ditandai dengan suara bising yang mengganggu. Noise ini bisa diakibatkan oleh penempatan radio yang terhalang sinyal lain atau antenanya yang telah rusak.
2. Noise pada TV
Saat terjadi noise pada TV, maka akan menghasilkan gambar yang kurang jelas. Selain itu, suara yang dihasilkan juga kurang jelas serta terdengar patah-patah.
Masalah noise ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi hujan ekstrem yang menyebabkan sinyal terganggu atau menggoyangkan antena TV, sehingga kualitas gambar patah-patah. Bisa juga diakibatkan karena antena TV rusak, sehingga penerimaan sinyal menjadi terganggu.
3. Noise pada Kamera
Noise ini akan menghasilkan gambar dengan kualitas rendah, kurang tajam, buram, dan lainnya. Hal ini bisa diakibatkan berbagai hal, misalnya lensa kotor atau sensor kamera rusak, sehingga gambar yang dihasilkan kurang tajam.
4. Noise pada Alat Perekam Suara
Ketika merekam suara memakai peralatan apapun, misalnya microphone atau HP, maka bisa terjadi noise. Dengan begitu, suara yang dihasilkan akan terdengar bising dan cukup mengganggu. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu menambahkan alat peredam noise.
5. Noise pada Sensor
Ketika terjadi noise pada sensor, maka akan menghasilkan pengukuran tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Contohnya ketika terjadi noise pada sensor suhu, maka menyebabkan hasil pengukuran suhu tidak sesuai.
Penyebab noise pada sensor ada berbagai macam, misalnya sensor yang telah rusak, kondisi lingkungan kurang kondusif, atau sensor terlalu panas (overheat).
Cara Mengatasi Noise
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gangguan noise dalam rangkaian listrik, foto, ataupun video.
1. Cara Mengatasi Noise pada Video
Ada beberapa cara mengatasi noise pada video, yaitu:
- Bagi pengguna perangkat ponsel Android, maka dapat memakai noise reducer guna menjadikan kualitas video lebih baik.
- Memakai aplikasi yang bisa membantu menghilangkan noise, contohnya Adobe Premier.
2. Cara Mengatasi Noise pada Audio
Cara mengatasinya tergantung dari jenis noise serta sumbernya. Berikut beberapa cara mengatasi noise pada audio:
- Gunakan perangkat pengurang kebisingan yang dapat membantu menghilangkan noise pada rekaman ataupun sinyal audio.
- Atur volume perekam suara atau microphone guna menghindari distorsi yang dapat menyebabkan munculnya noise ketika rekaman.
- Gunakan kabel yang baik supaya tidak memicu munculnya noise.
- Hindari sumber kebisingan.
- Gunakan noise gate (filter audio).
Kesimpulan
Itulah pembahasan seputar apa itu noise. Jadi, noise merupakan sinyal gangguan pada sistem komunikasi atau informasi. Noise tidak hanya berupa gangguan suara, namun juga bisa berupa gambar yang sering ditemukan di berbagai peralatan elektronik, mulai dari radio, TV, kamera, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Switch Mode Power Supply (SMPS) dan Komponennya