Cara Membaca Kode Warna Resistor & Menghitungnya

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Termasuk komponen pasif, karena sama sekali tidak membutuhkan arus listrik untuk bekerja. Resistor di rangkaian elektronik memiliki kode warna, lalu bagaimana cara membaca kode warna resistor?

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kode warna resistor? Jadi, maksud dari kode tersebut adalah nilai hambatan yang terkandung dalam sebuah resistor. Kode tersebut terdiri dari barisan beberapa kode, mulai dari 4-6, yang mengelilingi resistor.

Lalu, bagaimana cara mengetahui nilai resistansi atau hambatan dari kode tersebut? Jangan khawatir, setiap kode warna memiliki nilai yang berbeda. Semuanya telah diatur dan distandarkan secara internasional IEC 60062.

Nah, untuk mengetahui cara membacanya, silahkan cek penjelasannya di bawah ini.

Baca juga:

Apa itu Resistor?

Apa itu Resistor

1. Pengertian Resistor

Sebelum membahas tentang kode warna, lebih baik untuk mengetahui apa itu resistor. Jadi, resistor bisa disebut sebagai penghambat, yaitu komponen elektronika yang bisa menghambat arus listrik.

Komponen ini memiliki peran yang sangat penting dalam rangkaian elektronik. Hampir semua peralatan elektronik memiliki resistor di dalamnya. Komponen ini terbuat dari material karbon atau keramik dengan bentuk tabung.

2. Fungsi Resistor

Ternyata, ada banyak fungsi dan kegunaan dari resistor. Dinukil dari Dasar Teknik Listrik (2018) karya Hantje Ponto, berikut adalah fungsi dan kegunaan resistor :

  • Pembagi tegangan.
  • Penghambat arus listrik.
  • Pembagi arus.
  • Pengaman arus.
  • Dll.

3. Rumus Resistor

Resistor juga memiliki rumus atau persamaan, yaitu :

R = V/I

Keterangan :

R          : Tahanan (satuan Ohm)

V          : Tegangan (satuan Volt)

I           : Arus (Satuan Ampere)

Untuk lebih memahami bagaimana cara menggunakan rumus resistor yang sudah diberikan di atas, silakan simak contohnya di bawah ini.

Sepotong konduktor dihubungkan pada listrik bertegangan 7 Volt. Jika arus yang melalui konduktor tersebut berkekuatan 2 Ampere, berapakah hambatan yang dimiliki oleh konduktor tersebut?

Diketahui:

I = 2A

V = 7V

R = ?

Jawaban:

R = V/I

R = 7/2

R = 3,5 Ohm

Jadi, hambatan atau resistor yang dimiliki oleh konduktor tersebut adalah 3,5 Ohm.

Perlu dipahami bahwa resistor bisa saja dipasang lebih dari 1 buah dalam sebuah rangkaian listrik. Penyusunannya juga dapat dilakukan secara seri maupun paralel. Untuk resistor yang disusun secara seri, gunakan rumus berikut untuk menghitung hambatan totalnya.

RT = R1 + R2 + … + Rn

Sementara untuk resistor yang disusun secara paralel bisa dihitung menggunakan rumus berikut ini.

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + … + 1/Rn

4. Jenis-jenis Resistor

Ada dua jenis resistor jika berdasarkan nilai hambatan, yaitu :

  • Fixed Resistor, yaitu resistor di rangkaian elektronik yang memiliki nilai tetap, misalnya saja resistor karbon.
  • Variable Resistor, resistor yang nilainya bisa diubah sesuai kebutuhan rangkaian elektronik, bisa mengatur besaran listrik di rangkaian sesuai kebutuhan.

Apa itu Kode Warna Resistor?

Apa itu Kode Warna Resistor

Seperti yang dibilang sebelumnya, setiap resistor memiliki nilai hambatan yang berbeda-beda. Cara mengetahui nilai tersebut adalah dengan membaca kode warna yang melingkar di resistor. Tentunya, kode warna dan nilai resistor sudah berstandar internasional, jadi akan sama di semua negara.

1. Sejarah Kode Warna Resistor

Kode warna sudah ditentukan oleh EIA atau Electronic Industries Alliance. EIA sendiri merupakan organisasi yang diciptakan oleh RMA atau Radio Manufacturers Association, yang anggotanya berasal dari Amerika dan Eropa.

Nah, EIA menentukan kode warna resistor dan nilainya untuk menentukan nilai resistansi dalam rangkaian elektronika. EIA juga mengklasifikasikan resistor berdasarkan jumlah gelang warna di diameternya, mulai dari 3 gelang, 4 gelang dan 6 gelang.

2. Cara Membaca Kode Warna Resistor

Terkadang, pemula masih kesulitan bagaimana cara membaca kode warna resistor, misalnya saja menentukan mana sih gelang pertama dari resistor. Berikut tips yang bisa diikuti :

  • Gelang pertama adalah yang paling dekat dengan lead.
  • Gelang emas atau perak selalu yang paling terakhir.
  • Jika tidak hafal, disarankan untuk selalu melihat tabel nilai kode warna untuk membaca nilai resistansi resistor.
  • Jika kurang yakin dengan hitungan yang telah dilakukan, bisa menggunakan Ohm Meter.
  • Ohm Meter juga bisa digunakan untuk mengukur hambatan, misalnya saja ketika tidak bisa menentukan kode warna di resistor akibat terbakar dan semacamnya.

Cara Menghitung Nilai Resistor dengan Kode Warna

1. Resistor 4 Gelang

Termasuk resistor yang paling banyak ditemukan di pasaran, yang memiliki dua gelang untuk resistensi, satu pengali dan satu toleransi. Berikut contoh gambar resistor dengan 4 gelang :

Resistor 4 Gelang

Nah, untuk menghitung nilai resistansi dari resistor 4 gelang harus  berdasarkan tabel kode warna khusus. Silakan cek dan pelajari tabel kode warna di bawah ini :

Resistor 4 Gelang 1

Misalnya saja ada resistor 4 gelang dengan gelang pertama berwarna coklat, gelang kedua berwarna hitam, gelang ketiga berwarna merah dan gelang keempat berwarna emas. Lalu, berapakah nilai resistansi berdasarkan kode warna tersebut :

Jawabannya :

  • Gelang pertama berwarna coklat menunjukkan angka 1.
  • Gelang kedua berwarna hitam menunjukkan angka 0.
  • Gelang ketiga berwarna merah menunjukkan angka 102 (nilai pengali).
  • Gelas kelima berwarna emas berarti resistor memiliki toleransi 5%.

Jadi, nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 10 x 100 = 1000. Jadi, nilai resistansinya adalah terletak di 950 dan 1050.

2. Resistor 5 Gelang

Di resistor 5 gelang, gelang pertama menunjukkan angka penting, gelang keempat adalah faktor pengali sedangkan gelang kelima adalah menunjukkan toleransi.

Berikut tabel kode warna 5 gelang :

Resistor 5 Gelang

Perhatikan resistor 5 gelang di bawah ini :

Resistor 5 Gelang 2

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa warna gelang pertama hingga terakhir secara berurutan adalah oranye, oranye, putih, hitam dan coklat.

Jika oranye 3 dan putih 9 sedangkan pengalinya 100 dan toleransinya 1%, maka nilai resistansinya adalah 3390 Ohm, di mana nilai resistan asli terletak di 3423,9-3356,1 Ohm.

3. Resistor 6 Gelang

Semakin banyak gelang di resistor, semakin tinggi presisinya, begitu pula  dengan resistor 6 gelang. Tambahan satu gelang di dalamnya berfungsi untuk menentukan koefisien suhu, biasanya berwarna coklat dengan koefisien 100 ppm/°C.

Artinya, jika perubahan suhu 10 C, maka  nilai resistansinya bisa berubah 1000 ppm = 0,1%.

Berikut tabel warna resistor 6 gelang :

Resistor 6 Gelang

Sedangkan gambar resistor 6 gelang bisa dilihat di bawah ini :

Resistor 6 Gelang 3

Resistor 6 gelang ini memiliki warna oranye, putih, hitam, merah, coklat dan merah. Jadi, sesuai dengan tabel, maka oranye 3, putih 9, hitam 0, pengali 102 dan nilai toleransi 1%. Maka nilainya adalah 39k Ohm dengan toleransi 1% dan koefisien suhu 50 ppm/°C.

Kesimpulan

Membaca kode warna dapat dilakukan dengan mudah, hanya perlu membaca tabel kode warna, semua nilai sudah tercantum pada tabel tersebut, jadi tinggal menghitungnya. Setelah mendapatkan data tentang kode warnanya, maka tinggal menghitung menggunakan rumus seperti di atas.

Namun, hal ini tidak akan berlaku ketika warna gelang resistor tidak terlihat dengan jelas. Misalnya saja resistor yang telah usang maupun terbakar. Nah, jika ini terjadi, maka bisa menggunakan Ohm Meter untuk mengukur nilai resistansi dengan hasil yang akurat

Penutup

Kode warna resistor berbeda-beda, yang menentukan nilai resistansi dari komponen elektronika tersebut. Jadi, setiap komponen elektronika memiliki resistor dengan kapasitas dan jenis yang berbeda, apakah menggunakan resistor tetap atau resistor variabel yang bisa diubah.

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: