SMPS power supply adalah salah satu jenis power supply yang banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Power supply ini menggunakan prinsip kerja switching untuk mengubah tegangan dan arus listrik dari sumber masukan ke sumber keluaran sesuai dengan kebutuhan.
SMPS memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan power supply linear, seperti efisiensi yang lebih tinggi, ukuran yang lebih kecil, dan berat yang lebih ringan. Namun, SMPS juga memiliki beberapa tantangan dalam desain dan implementasinya.
Tantangan itu seperti kompleksitas rangkaian, gangguan elektromagnetik (EMI), dan faktor daya yang rendah. Di bawah akan dijelaskan mulai dari prinsip kerja hingga tipologinya.
Cara kerja SMPS Power Supply adalah menggunakan saklar elektronik untuk mengatur rasio waktu nyala dan mati (duty cycle) dari sinyal tegangan atau arus listrik yang masuk ke rangkaian. Dengan cara ini, tegangan atau arus listrik yang keluar dari rangkaian dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Saklar elektronik biasanya berupa transistor atau MOSFET yang dapat beroperasi pada frekuensi tinggi, mulai dari ratusan kHz hingga beberapa MHz. Frekuensi tinggi ini memungkinkan penggunaan transformator yang lebih kecil dan ringan untuk mengubah level tegangan atau arus listrik.
Selain itu, frekuensi tinggi juga mengurangi nilai kapasitor dan induktor yang diperlukan untuk menyaring sinyal listrik. SMPS terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
1. Rectifier
Bagian dari Rectifier ini berfungsi untuk mengubah sinyal listrik AC menjadi DC. Rectifier biasanya menggunakan dioda sebagai komponen utama. Jika sumber masukan adalah tegangan AC 220V 50Hz, maka rectifier akan menghasilkan tegangan DC sekitar 310V.
2. Filter
Bagian ini berfungsi untuk menyaring sinyal listrik DC yang dihasilkan oleh rectifier agar lebih halus dan stabil. Filter biasanya menggunakan kapasitor sebagai komponen utama. Kapasitor akan menyimpan dan melepaskan muatan listrik sesuai dengan perubahan sinyal listrik.
3. Switching Regulator
Bagian ini adalah inti dari SMPS Power Supply. Switching regulator berfungsi untuk mengatur duty cycle dari sinyal listrik DC yang masuk ke rangkaian. Switching regulator biasanya menggunakan transistor atau MOSFET sebagai komponen utama.
Bagian ini berfungsi untuk mengubah level tegangan atau arus listrik sesuai dengan kebutuhan. Transformer biasanya menggunakan kumparan primer dan sekunder yang terhubung melalui inti besi atau ferit.
Rasio antara jumlah lilitan kumparan primer dan sekunder menentukan besarnya perubahan level tegangan atau arus listrik.
5. SMPS Power Supply Output Rectifier And Filter
Bagian ini berfungsi untuk mengubah sinyal listrik AC yang dihasilkan oleh transformer menjadi DC. Output rectifier and filter biasanya menggunakan dioda, kapasitor, dan induktor sebagai komponen utama.
Dioda akan memotong setengah gelombang negatif dari sinyal listrik AC, sehingga hanya gelombang positif yang dilewatkan. Kapasitor dan induktor akan menyaring sinyal listrik DC agar lebih halus dan stabil.
6. Feedback and Control Circuit
Bagian ini berfungsi untuk mengontrol kinerja switching regulator agar dapat menghasilkan sinyal listrik DC yang sesuai dengan spesifikasi keluaran.
Feedback and control circuit biasanya menggunakan optocoupler, resistor, zener diode, dan IC regulator sebagai komponen utama. Optocoupler akan mengirimkan sinyal feedback dari keluaran ke switching regulator tanpa adanya hubungan langsung antara keduanya.
Resistor dan zener diode akan menentukan nilai referensi tegangan untuk IC regulator. IC regulator akan mengatur duty cycle dari switching regulator sesuai dengan perbandingan antara nilai referensi tegangan dan sinyal feedback.