Panel listrik adalah pusat distribusi dan pengendalian aliran listrik dalam bangunan atau fasilitas industri, yang menggabungkan berbagai sirkuit listrik untuk mengatur penyaluran daya ke perangkat dan sistem yang berbeda.
Panel ini umumnya terdiri dari pemutus sirkuit, pengaman, sakelar, dan indikator status. Fungsi utamanya adalah untuk memastikan keamanan dan efisiensi energi dengan mengatur aliran listrik sesuai kebutuhan. Panel listrik sering digunakan dalam rumah, gedung perkantoran, pabrik, dan fasilitas lainnya.
Perawatan rutin dan instalasi yang benar sangat penting untuk mencegah gangguan listrik dan menjaga keberlanjutan operasi. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Fungsi Panel Listrik
Panel ini berperan penting dalam memastikan distribusi listrik yang aman dan efisien di berbagai lingkungan, mulai dari rumah tangga hingga industri. Fungsi utamanya adalah mengatur, memantau, dan mengendalikan aliran listrik ke berbagai perangkat dan sistem yang memerlukan daya.
- Mengintegrasikan sirkuit listrik dari berbagai perangkat dan sistem ke dalam satu titik kendali. Jadi memungkinkan pengaturan penyaluran daya secara terpusat dan meminimalkan potensi kekacauan atau kebingungan kabel.
- Dilengkapi dengan pemutus sirkuit dan pengaman untuk melindungi dari lonjakan arus berlebih atau hubung singkat yang dapat menyebabkan kebakaran atau kerusakan peralatan.
- Memfasilitasi pemantauan dan pengukuran aliran listrik, memungkinkan pemilik atau pengelola gedung untuk mengawasi konsumsi energi dan mengidentifikasi potensi penghematan.
- Memungkinkan pengguna untuk mengendalikan daya yang diberikan ke berbagai perangkat, memungkinkan pengaturan prioritas dan manajemen beban.
- Dilengkapi dengan sistem penyedia daya cadangan seperti generator atau baterai, memastikan kelangsungan pasokan listrik dalam situasi darurat atau pemadaman.
Secara keseluruhan, panel listrik berfungsi sebagai otak sistem listrik. Memastikan kinerja yang stabil, aman, dan efisien, serta memberikan kontrol terhadap aliran daya yang kompleks dalam lingkungan modern yang memerlukan pasokan listrik yang andal.
Bentuk dan Ukuran Panel Listrik
Tampilan bentuk panel kontrol listrik ini biasanya berbentuk kotak yang ukurannya bervariasi. Bagian depannya dibuat memiliki engsel sehingga bisa dibuka tutup seperti pintu. Bahan pembuatnya adalah pelat besi yang tebalnya antara 0,5-1 mm.
Namun, ada juga yang terbuat dari bahan plastik khusus HDPE. Jenis ini sifatnya keras dan kuat serta tahan menghadapi suhu tinggi. Di bagian dalam kotak panel akan terpasang papan yang nantinya akan digunakan untuk memasang berbagai komponen listrik.
Berikut ini adalah berbagai bentuk dan ukuran panel yang umum:
1. Wall Mounting
Panel seperti ini berarti terpasang di dinding, seperti yang bisa dilihat pada lift, panel pengaturan lampu dan pencahayaan, atau aliran gas. Ukurannya kecil misalnya 70 x 50 x 20 cm atau 80 x 60 x 20 cm.
2. Free Standing
Panel yang berdiri sendiri ini biasanya berukuran lumayan besar daripada ukuran panel di rumah atau gedung. Ukurannya adalah 2,2 x 1,6 x 0,6 meter. Umumnya digunakan oleh PLN, berada di luar (outdoor).
3. Switch Gear
Disebut juga dengan panel tegangan menengah, fungsinya adalah untuk mendistribusikan aliran listrik ke panel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Caranya adalah melalui penggunaan trafo tegangan dengan ukuran mulai dari 3,3 KV hingga 24 KV.
Baca Juga: Cara Kerja Panel Surya Photovoltaic – PLTS PV
Komponen Panel Listrik dan Fungsinya
Seperti yang disebutkan di atas, di dalam kotak panel kontrol listrik ini akan berisi berbagai komponen. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri dalam pengaturan dan pengendalian aliran listrik. Berikut ini adalah komponen yang ada:
1. MCCB
Moulded Case Circuit Breaker ini cukup dikenal orang secara umum, karena benda ini juga terpasang di jaringan listrik rumah. Cirinya adalah semacam tuas kecil yang biasanya terletak di bawah KWH. Saat di rumah terjadi hubungan pendek listrik (korsleting) biasanya orang akan menurunkan tuas kecil ini.
Fungsi utama MCCB adalah untuk penyambung dan pemutus aliran listrik. Selain itu, juga untuk mengamankan pembatas besaran aliran listrik yang digunakan.
2. Bus BAR
Komponen ini adalah sebuah pelat kuningan yang berfungsi sebagai terminal penghubung kabel arus pembagi. Aliran listrik yang masuk dari sumber listrik seperti PLN kemudian dibagi ke berbagai titik yang membutuhkan konsumsi listrik.
3. Magnetik Kontaktor
Fungsi dari komponen ini adalah untuk menghubungkan dan juga memutuskan aliran listrik 3 phase. Dalam tugasnya, komponen ini akan dibantu oleh koil yang ada di sebelahnya.
4. MCB
Miniature Circuit Breaker merupakan komponen yang menghubungkan dan juga memutuskan aliran listrik 1 phase. Jika terjadi korsleting, MCB akan secara otomatis memutuskan aliran listrik. Termasuk juga saat pemakaian listrik melebihi kapasitas MCB tersebut.
5. Pilot Lamp
Merupakan lampu indikasi yang fungsinya untuk menandakan adanya aliran listrik ke panel. Lampu ini terhubung dengan aliran listrik dari sumber utama seperti PLN menuju panel. Biasanya terhubung dengan fuse agar tidak terjadi korsleting listrik.
6. Ampere Meter
Merupakan alat ukur yang menunjukkan pemakaian listrik pada panel. Satuannya adalah Ampere.
7. Volt Meter
Komponen ini juga merupakan alat ukur besaran tegangan listrik pada panel. Satuannya adalah volt. Untuk 1 phase biasanya memiliki tegangan sebesar 220-240 Volt. Sedangkan listrik 3 phase biasanya sebesar 380 Volt yang umumnya digunakan oleh industri.
8. Komponen Lainnya
Sebenarnya masih banyak lagi komponen lainnya yang mungkin ada dalam panel listrik. Misalnya emergency stop, frequency meter dan beberapa komponen lainnya. Namun semuanya tergantung dari pengaturan di setiap lokasi. Biasanya industri dan perusahaan memiliki pengaturan yang lebih rumit.
Jenis Panel Listrik
Ada beberapa jenis panel yang bisa dibedakan dari penggunaannya. Mulai dari rumah tinggal hingga ke tingkat industri, tentunya masing-masing memiliki kebutuhan dan standar yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP)
Berfungsi sebagai penerima daya listrik dari sumber listrik melalui transformator penurun tegangan (step-down). Sumbernya bisa langsung dari PLN atau dari Genset atau juga kombinasi keduanya. Biasanya terdapat di bangunan dan kantor, industri, pergudangan, hotel, apartemen dan sejenisnya.
2. Main Distribution Panel (MDP)
Merupakan panel penerima daya listrik dari LVMDP yang kemudian akan membaginya ke panel listrik selanjutnya.
3. Sub Distribution Panel (SDP)
Untuk mengalirkan daya dari panel LVMDP, panel jenis ini memanfaatkan Moulded Case Circuit Breaker (MCCB). Sehingga bisa mengamankan arus saat terjadi hubungan arus pendek (korsleting) atau adanya kelebihan beban (overload) yang bisa menyebabkan kerusakan atau kebakaran.
4. Low Voltage Sub Distribution Panel (LVSDP)
Merupakan panel yang tugasnya membagikan daya listrik ke berbagai alat elektronik yang digunakan. Baik di rumah atau di tempat usaha.
5. Panel Sinkronisasi
Gunanya adalah untuk menggabungkan beberapa sumber listrik agar bisa mendapatkan kapasitas listrik yang lebih besar. Misalnya dari PLN dan Genset, bahkan dari beberapa genset sekaligus. Bisa dioperasikan secara manual atau otomatis.
Baca Juga: AgriVoltaic – Pertanian dan Panel Surya Berbasis Teknologi Terbarukan
Kesimpulan
Panel listrik memang memiliki berbagai fungsi, komponen dan jenis yang dapat dilihat. Namun, penggunaannya akan tergantung dari kebutuhan listrik sebuah lokasi. Jadi apa yang disebutkan di atas hanyalah sebagian informasi yang umum diketahui.