Apa Sahabat pernah mendengar tentang biomassa? Kalau sudah, apakah masih ingat tentang istilah ini? Sederhananya, ini adalah bahan organik yang biasanya dihasilkan dari tanaman. Gunanya adalah untuk menghasilkan energi, dalam jumlah yang lumayan besar.
Percaya atau tidak, bahan ini akan sering ditemukan dalam keseharian, misalnya saja pepohonan, rerumputan dan lain sebagainya. Kalau Sahabat masih asing dengan apa itu biomassa dan ingin tahu lebih banyak, bisa cek penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Biomassa
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Dr. Ir. Susila Herlambang, M. Si, yang berjudul Biomassa Sebagai Sumber Energi Massa, ini adalah bahan yang didapatkan dari tanaman, entah langsung atau tidak langsung, yang dapatkan digunakan sebagai sumber energi dalam jumlah besar.
Istilah ini juga sering disebut dengan bioresource, yang artinya sumber daya hidup, dan dapat digunakan oleh manusia. Contoh yang berasal dari tanaman adalah sebagai berikut:
- Rumput laut
- Jerami
- Tebu
- Kelapa sawit
- Kayu
- Eceng gondok
- Sampah dapur
- Kotoran ternak
- Dst.
Sedangkan, berdasarkan situs ebtke.esdm.go.id, pengertian biomassa adalah bahan alami/hayati, yang berasal dari tanah dan dianggap sebagai sampah. Padahal, sejatinya bahan tersebut masih bisa memberikan manfaat, yang juga sangat banyak.
Beberapa manfaat dari biomassa adalah sebagai berikut:
- Sumber tenaga bahan bakar.
- Pakan ternak.
- Bahan bangunan.
- Diekspor.
- Dst.
Intinya, ada banyak kegunaan dari bahan hayati ini, terlebih sifatnya yang sustainable alias bisa diperbarui. Karena itu, tidak akan habis dalam waktu yang sangat lama, meski telah digunakan sebanyak yang manusia butuhkan.
Biomassa juga ramah lingkungan, karena tidak mengandung CO2 sedikit pun. Karena itu, bahan ini tidak akan meningkatkan emisi gas rumah kaca sama sekali. Tidak heran, banyak yang beralih menggunakannya untuk berbagai kebutuhan.
Jenis-jenis Biomassa
Ada beberapa jenis yang telah dikembangkan oleh manusia, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Biodiesel
Pertama ada biodiesel, bahan bakar yang mirip dengan minyak atau solar, namun berasal dari bahan-bahan hayati, misalnya saja lemak nabati dan hewani. Dibandingkan dengan bahan bakar biasa, biodiesel ini lebih ramah lingkungan, artinya gas buangannya tidak berbahaya.
Alasan-alasan kenapa biodiesel lebih ramah lingkungan adalah sebagai berikut:
- Tidak mengandung sulfur.
- Menghasilkan jumlah asap yang lebih sedikit.
- Memiliki nomor cetane yang lebih tinggi.
- Bisa melumaskan mesin.
- Memiliki sistem pembakaran yang lebih sempurna.
- Bisa terurai dan tidak menghasilkan racun (biodegradable).
Di Indonesia, biodiesel sudah sering digunakan sebagai sumber bahan bakar, misalnya saja biodiesel yang terbuat dari minyak sawit.
2. Biogas
Jenis-jenis yang kedua adalah biogas, yang terbuat dari gas metana dan pupuk organik. Biogas ini bisa timbul akibat proses fermentasi dari bakteri anaerobik, sehingga bisa menghasilkan gas yang bermanfaat.
Sahabat, gas metana adalah bahan baku yang ramah lingkungan, karena bisa terbakar dengan baik dan tidak menghasilkan asap polusi. Biogas paling sering digunakan untuk memasak dan menggerakkan turbin di pembangkit listrik tenaga uap.
3. Bioetanol
Kemudian ada bioetanol, alternatif bahan bakar yang berasal dari karbohidrat (gula), seperti:
- Ubi kayu
- Gandum
- Tebu
- Kentang
- Sagu
- Jagung
- Ubi jalar
- Dst.
Nah, bahan yang paling sering digunakan untuk membuat bioetanol adalah jagung. Alasannya adalah karena jagung bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah, serta bisa menghasilkan lebih banyak bioetanol dibandingkan tanaman lainnya.
Baca Juga: Solar Panel Transparan, Bisa Hasilkan Listrik dari Jendela
Manfaat
Sekarang kita akan membahas manfaatnya, mungkin telah dirasakan selama ini dalam kehidupan sehari-hari.
- Sumber tenaga bahan bakar.
- Sebagai bahan bangunan.
- Untuk bahan pangan.
- Bahan primer serat.
- Untuk mencegah perubahan iklim.
- Meningkatkan pendapatan sebuah negara.
- Mengurangi polusi udara.
- Menghemat pemakaian energi yang tidak terbarukan.
- Mengurangi pencemaran lingkungan.
Contoh Biomassa
Jika Sahabat perhatikan, ada banyak contoh biomassa yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jumlahnya memang banyak, begitu pula dengan manfaatnya.
Diharapkan, dengan memahami tentang biomassa dan sejuta manfaatnya, lebih banyak yang tertarik untuk menggunakan bahan hayati ini. Contoh yang langsung digunakan sebagai bahan bakar atau sumber energi adalah:
- Briket ranting.
- Daun kering.
- Briket sekam padi.
- Briket arang.
- Sedangkan yang digunakan di negara berkembang seperti:
- Jerami
- Sekam padi
- Kayu-kayuan
- Daun-daunan.
Kemudian, di bawah ini adalah yang mudah Sahabat temukan di lingkungan sekitar, yaitu:
- Limbah pertanian, contohnya ampas tebu.
- Tinja dan kotoran hewan, seringnya adalah kotoran sapi.
- Limbah hutan.
- Jenis-jenis ubi-ubian.
- Kotoran manusia.
- Berbagai jenis tanaman, seperti gandum, jagung dan kedelai.
- Rerumputan.
- Dst.
Kelebihan dan Kekurangan Biomassa
1. Kelebihan
- Sumber energi terbarukan yang tidak terbatas.
- Bersifat netral karbon.
- Meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil.
- Lebih murah.
- Dst.
2. Kekurangan
- Tidak seefisien bahan bakar fosil.
- Tidak bersih 100%.
- Menjadi salah satu faktor deforestasi, sebab kayu adalah sumber utama energinya.
- Dst.
Kesimpulan
Mungkin biomassa belum sempurna atau memang tidak akan sempurna, namun tetap menjadi inovasi yang harus diapresiasi. Apalagi, bumi yang semakin tua dan rusak yang butuh segera diatasi, salah satunya dengan penggunaan bahan hayati ini.