Kimia lingkungan

Limbah cair 

Limbah cair kimia lingkungan dapat dikelompokkan menjadi:

  • Limbah cair dari eksternal threatment
  • atau limbah buangan Water Threatment Plant

Limbah hasil sisa regenerasi Water Treatment Plant dapat bersifat asam (pH < 7,0) ataupun basa (pH > 7,0) tergantung dari banyaknya buangan pencucian sisa regenerasi WTP.

Gambar Netralisier PIT

Bahan kimia yang digunakan:

  • coustic soda ( NaOH), jika limbah tersebut asam dengan pH kurang dari 6
  • Hidrochloric acid (HCl) digunakan untuk menetralkan jika limbah bersifat basa atau pH 6-9

System waste water treatment plant

Setiap penggantian larutan electrolit KOH sebelum dibuang kesaluran pembuangan perlu dinetralkan terlebih dahulu dengan larutan asam .

Limbah bahan bakar minyak dan pelumas

Limbah minyak umumnya berasal dari ceceran pencucian peralatan dengan bahan pencuci minyak atau ceceran dari burnergun yang masuk kesaluran drain gedung sentral.  Air buangan (drain) dari gedung sentral sebelum dibuang kesaluran pembuangan ditampung terlebih dahulu didalam separator oil. Minyak dan pelumas yang lebih ringan dari air akan mengalir lewat luberan kedalam bak khusus sedang air yang bebaas minyak dibuang dan disalurkan ke saluran pembuangan.  Minyak atau pelumas yang tertampung didalam bak khusus dikumpulkan dan dipindahkan secara manual ke oil recovery pit. Dari oil recovery pit dipompa ke bunker disatukan dengan bahan bakar HFO (Heavy Fuel Oil).

Limbah air pendingin Condensor dan Chlorination Plant

Untuk menekan perkembangan pertumbuhan biota laut yang dapat mengganggu proses perpindahan kalor dicondensor, maka pada sisi masuk saluran air pendingin diinjeksikan larutan cairan Hypochlorite secara berkesinambungan. Kadar Hypochlorite yang terlalu berlebihan dapat merusak habibat microorganisme biota laut sehingga dapat mengganggu ekosistem. Apabila kadar Hypochlorite didalam air pendingin melebihi batas yang disyaratkan (> 0,1 ppm), maka perlu dilakukan koreksi pada hypochlorite generator dengan cara mengecilkan arus elektrolysis.

     Pengaruh zat gas terhadap peralatan / sistem

Air  yang  mengandung  gas – gas  O2, CO2, SO2, akan  bersifat korosif ,  berikut reaksinya :

CO2 + H2O –>  H2CO3 +Fe –> Fe2CO3 + H2
SO2 + H2O –> H2SO3 +Fe  –>  Fe2SO3 + H2
SO3 + H2O –>H2SO4 +Fe –>   Fe2SO4 + H2

gas CO2, SO2, SO3 dapat  menimbulkan  korosi  merata  pada  pipa  sisi  air karena air yang mengandung gas-gas tersebut akan bersifat asam.

Sedangkan  gas  oksigen  tersebut  bersifat  oksidator

2Fe     +  2H2O + O2   –>  2Fe(OH)2
4Fe(OH) +  2H2O + O2  –>  4Fe(OH)3

Gas  oksigen  terlarut  dapat  menimbulkan  korosi  lubang
Padatan terlarut berupa garam – garam  kalsium ( Ca ++ ),  magnesium (Mg ++ )  dan  silikat (SiO3). dapat  menimbulkan  deposit / kerak. Garam calsium dan magnesium akan membuat air bersifat sadah. Garam – garam  ini  akan  mempengaruhi   daerah  saluran  pertukaran  panas, seperti  di  PLTD  pada  silinder  block  terdapat  lumpur, pada  silinder  liner  terjadi  kerak , deposit  pada  pipa  boiler  PLTU  /  HRSG PLTGU , Deposit Pada  sudu – sudu  turbin  PLTU  /  ST PLTGU.
Padatan terlarut lainnya berupa NaCl dapat  menimbulkan  korosi  galvanic  dalam  sistem  air  pendingin  seperti  peralatan  heat  exchanger. Korosi ini terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara muatan NaCl dengan logam yang dialirinya. Padatan tersuspensi akan berakibat penggumpalan  dan  mengendap . Koloid  silikat  sering  lolos  dalam  proses  pengolahan  air ,  sehingga  terjadi  kerak  keras  di daerah  panas. Padatan terendap dapat menimbulkan  erosi  pada  material  dan  penyumbatan  aliran  air .
Zat cair bersifat asam dapat  menimbulkan  korosi  merata  pada  sirkit  air  yang  dilaluinya.  Terbentuknya  asam  ini  dapat  berasal  dari  air  buangan  industri , atau pada saat terjadi  kebocoran  kondensor  di PLTU/GU,  yang  menyebabkan pH air  < 7. Sedangkan Basa Amoniak  cair ( NH4 OH )  akan  dapat  melarutkan  material  sistim  air  pendingin  yang  terbuat  dari  Cu ,  seperti  tube – tube  intercooler , radiator , heat  exchanger , tube – tube kondensor  dan  lain – lain. kebocoran  seal  pompa ,  dan juga  melalui  air  make  up atau  cooling  tower.

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: