Mengenal komponen elektronika dan fungsinya memang penting dilakukan, bagi yang bekerja di bidang terkait. Komponen elektronika merupakan unsur-unsur yang sangat penting dalam dunia teknologi. Ini merupakan bagian yang membentuk suatu rangkaian elektronik.
Komponennya terdiri dari resistor, kapasitor, induktor, transistor, dioda, dan berbagai jenis komponen lainnya. Perannya sangat vital dalam memastikan kelancaran dan stabilitas suatu rangkaian elektronik karena setiap komponen memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda.
Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa saja komponen elektronika dan fungsinya tersebut. Simak baik-baik penjelasannya!
Mengenal Komponen Elektronika dan Fungsinya Secara Singkat
Terdapat beragam jenis komponen alat elektronik yang tersedia di pasaran. Masing-masing memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda-beda.
Agar memudahkan dalam mempelajari berbagai komponen tersebut, akan membahas secara untuk mengenal komponen elektronika dan fungsinya.
Menurut Chandra dan Arifianto (2010:9), ada tujuh jenis komponen elektronika dasar yang terdiri dari:
- Resistor
- Kapasitor
- Induktor
- Dioda
- Transistor
- Integrated Circuit (IC)
- Relay
- Transformator
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa saja komponen-komponen elektronika dasar maupun yang bukan dasar, silakan simak penjelasan berikut ini.
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berguna untuk menghambat arus dan tegangan. Komponen ini dihitung berdasarkan satuan Ohm dan memiliki simbol berbeda dan unik untuk memudahkan pengenalan.
Ada banyak jenis resistor, seperti potensiometer, trimpot, thermal resistor, rheostat, dan light dependent resistor. Resistor diklasifikasikan menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor variabel.
Resistor tetap biasanya dipakai dalam mengatur kondisi yang tepat pada sebuah rangkaian. Sementara itu, resistor variabel digunakan untuk mengubah resistansi sesuai kebutuhan dalam rangkaian.
Resistor dibagi menjadi beberapa tipe. Ini didasarkan bahan pembuat, cara kerja dan kapasitas. Misalnya, seperti resistor kawat, resistor arang, dan resistor oksida logam.
2. Kapasitor
Kapasitor fungsinya untuk apa? Komponen ini berfungsi untuk menyimpan sementara elektron listrik dan mencegah arus AC serta meneruskan arus DC, sehingga listrik menjadi lebih stabil.
Contoh penggunaan kapasitor adalah pada radio untuk menangkap sinyal dan pada pengaturan volume suara. Kapasitor dapat memastikan kapasitas arus selalu tepat, sehingga alat elektronik yang menggunakan perubahan dan pengaturan dinamis pasti memakai kapasitor.
Terdapat beragam jenis kapasitor yang memiliki peran masing-masing. Misalnya, kapasitor keramik, polyester, mika, elektrolit, kertas, tantalum, varco, dan trimmer. Kapasitor merupakan komponen dasar elektronika yang sangat penting dalam rangkaian listrik.
3. Induktor
Induktor bertanggung jawab dalam pengaturan arus dan frekuensi, dan sangat efektif saat dipasangkan dengan kapasitor. Tujuannya, membuat alat elektronik lebih dinamis dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan induksi juga memungkinkan untuk dengan mudah menemukan frekuensi sinyal radio.
Induktor adalah komponen elektronika yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik. Induktor berfungsi menyimpan energi magnetik dan menghasilkan medan magnetik yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Misalnya, mengatur arus dan frekuensi, serta deteksi sinyal.
Terdapat berbagai jenis induktor yang berbeda-beda, seperti induktor inti besi, induktor inti udara, induktor trafo, induktor variabel, dan induktor toroid:
- Induktor inti besi dimanfaatkan pada frekuensi menengah, misalnya untuk frekuensi radio.
- Induktor inti udara banyak digunakan pada aplikasi frekuensi tinggi seperti pada pemancar dan penerima radio FM.
- Induktor trafo digunakan pada alat elektronika seperti power supply dan penguat IF pada penerima radio.
- Induktor variabel memiliki nilai induktansi yang dapat diubah dengan cara mengatur panjang inti.
- Induktor toroid memiliki induktansi yang lebih besar dan biasanya digunakan pada trafo daya atau SMPS.
4. Dioda
Mengenal komponen elektronika dan fungsinya penting, dan salah satunya adalah komponen dioda. Listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu AC dan DC. Listrik AC naik turun serta arah tidak stabil, sedangkan listrik DC selalu searah dan sebagian besar digunakan oleh alat elektronik.
Dioda adalah alat yang mengubah arus menjadi satu arah, dan dibutuhkan untuk menjaga tegangan tetap stabil. Ada berbagai jenis dioda, seperti dioda zener, dioda LED, dan dioda varactor, dengan masing-masing fungsi yang berbeda-beda.
Dioda biasa digunakan sebagai penyearah, sedangkan dioda LED biasanya digunakan sebagai lampu indikator. Dioda juga dapat terbuat dari bahan silikon yang tahan panas, listrik, dan api.
5. Relay (Saklar)
Relay atau saklar adalah alat elektronika yang berguna untuk mengatur arus listrik. Alat ini terdiri dari semacam metal konduktor yang menghubungkan dua kabel. Jika berada di posisi on, menyambungkan dua kabel dari arah berbeda.
Selain versi sederhana, saklar juga ada yang kompleks dan bisa mengatur beberapa komponen listrik sekaligus. Bentuknya tidak hanya seperti yang ada di rumah, tetapi juga bisa ditemukan pada tombol power di laptop dan smartphone.
Jenis-jenis relay berdasarkan cara kerja meliputi Normally Open (NO), Normally Close (NC), dan Change-Over (CO). Sedangkan berdasarkan jumlah terminal meliputi SPST, SPDT, DPST, dan DPDT.
6. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika multifungsi yang dapat digunakan untuk saklar, pencari frekuensi, pengatur arus, dan menjaga stabilitas listrik. Komponen ini berbeda dari kapasitor, resistor, dan diode karena menggunakan tiga kaki.
Alat ini memiliki tiga terminal yaitu base, kolektor, dan emitor yang dapat mengolah arus dan mengeluarkannya dalam bentuk yang sesuai aturan. Transistor juga memiliki berbagai jenis seperti npn, pnp, bipolar, fet, mosfet, final, dan jengkol.
Dengan transistor, maka hanya membutuhkan satu alat untuk menyelesaikan fungsi beberapa komponen lain.
7. Integrated Circuit (IC)
Komponen elektronika yang menjadi pusat sistem elektronika adalah IC (Integrated Circuit). Berisi hampir semua sistem seperti kapasitor, resistor, dan transistor, satu alat ini merupakan integrasi dari berbagai komponen. Pada platform komputer, IC termasuk juga salah satu bagian processor.
Jenis IC beragam, termasuk IC Silinder yang umum digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB atau HT, IC Flip-Flap (FF) atau Timer yang digunakan pada rangkaian pembangkit, dan IC Logika yang dikendalikan oleh suatu detak. IC termasuk komponen aktif dan tidak akan bekerja otomatis saat disambungkan dengan rangkaian listrik.
8. Transformator
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik yang berimbas pada arus dan daya. Selain digunakan oleh petugas PLN, trafo juga digunakan di alat-alat kecil seperti smartphone dan laptop.
Cara kerjanya didasarkan pada dua kumparan berbeda hambatan yang dipasang berdekatan. Trafo memiliki varian yang berbeda seperti transformator step up, transformator step down, transformator daya, dan transformator 3 fasa dengan rumus yang berbeda-beda.
Penting untuk menggunakan trafo dengan arus dan daya yang sesuai agar alat bekerja optimal dan tidak merusak.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen elektronika memiliki peran penting dalam kehidupan modern. Berbagai alat yang kita gunakan sehari-hari, l menggunakan berbagai jenis komponen elektronika yang berfungsi sebagai bagian dari sistemnya.
Dalam dunia teknologi, perkembangan komponen elektronika semakin berkembang dan memiliki kemampuan yang semakin canggih. Oleh karena itu, mengenal komponen elektronika dan fungsinya penting bagi siapapun yang ingin mendalami seputar teknologi
Baca Juga: Mengenal Indonesia National Committee CIGRE