Disebut juga kondensator, kapasitor adalah komponen listrik yang mampu menyimpan arus listrik. Komponen tersebut mudah ditemukan di berbagai alat elektronik dan memegang peran penting. Kegunaan kondensator dapat dirasakan dalam pemakaian berbagai alat elektronik rumah tangga maupun industri.
Hilangnya kondensator pada peralatan elektronik dan listrik yang memerlukan daya listrik akan membuat alat tersebut tidak bisa digunakan. Bagaimana bisa digunakan, listrik yang diperlukan tidak akan tersalurkan dengan baik. Kondensator termasuk komponen listrik yang cara kerjanya mudah dipahami.
Jenis kondensator cukup beragam dan dapat diklasifikasikan berdasarkan 2 aspek berbeda. Mempelajari dan memahami fungsi kondensator akan membuat Anda bisa mengenal lebih jauh komponen tersebut. Penasaran dengan pengertian, fungsi, dan jenis-jenis kondensator? Simak pembahasannya di sini.
Apa Itu Kapasitor
Kondensator adalah komponen elektronik pasif 2 terminal yang mampu menyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Kondensator menyimpan energi dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan imbalance internal dari muatan listrik. Komponen tersebut terdiri dari 2 konduktor listrik yang dipisahkan oleh jarak.
Ruang antara kondensator dapat diisi dengan bahan isolasi yang disebut dielektrik atau diisi dengan vakum. Kemampuan kondensator untuk menyimpan muatan disebut kapasitansi. Kondensator sudah ada sejak lama dan ditemukan oleh ilmuwan Jerman bernama Ewald Georg von Kleist pada November 1745
Cara Kerja Kapasitor
Cara kerja kondensator tidak sulit untuk dipahami. Prinsip utamanya adalah komponen tersebut mengalirkan elektron menuju rangkaian. Hal pertama yang terjadi adalah ketika kedua piringan dipisahkan oleh isolator, kapasitor akan jadi netral. Ketika baterai tersambung, titi ujung kutub (-) menolak elektron.
Di sisi lain, ujung kutub (+) akan menerimanya. Ketika kondensator sudah penuh dengan elektron, kemudian, tegangan akan mengalami perubahan. Elektron pada kondensator akan dialirkan menuju rangkain yang diperlukan lainnya. Elektron tersebut nantinya akan membangkitkan reaksi pada rangkaian.
Fungsi Kapasitor
Menyimpan muatan listrik pada rangkaian elektronik adalah fungsi utama dari kapasitor. Fungsi tersebut bukan satu-satunya fungsi dari komponen listrik tersebut. Terdapat fungsi kapasitor lainnya.
Mengontrol Tegangan
Kondensator memiliki fungsi mengatur tegangan, termasuk meratakan tegangan DC. Tegangan tersebut digunakan untuk mengusahakan perubahan tegangan dari AC menjadi DC. Selain itu, kondensator juga membangkitkan gelombang osilator.
Menghemat Daya
Kondensator memiliki daya resistensi dengan nila yang menyediakan dengan frekuensi yang tersedia. Hal tersebut memberi manfaat dalam upaya penghematan daya listrik, spesifiknya pada lampu neon.
Menstabilkan Arus
Kondensator berperan penting pada sirkuit switching logic. Tegangan sirkuit yang seharusnya stabil dapat berubah dengan fluktuasi arus. Akibatnya terjadi gangguan sinyal. Kondensator dibangung ke dalam sirkuit tersebut untuk menstabilkan arus dan mengurangi sinyal bising yang timbul akibat arus yang tidak stabil.
Menghubungkan Rangkaian
Fungsi ini perlu diketahui dengan baik. Kondensator bisa menjadi kopling atau penghubung rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain. Kondensator mampu menjadi kopling amplifier tingkat rendah ke amplifier tingkat tinggi yang berkualitas pada sebuah rangkaian listrik.
Mencegah Lonjakan
Fungsi kondensator dapat ditemukan pada aspek keamanan. Kondensator mampu menjadi komponen yang mencegah lonjakan listrik pada kumparan. Jika lonjakan terjadi, maka arus listrik akan terputus. Kondensator memastikan agar hal tersebut tidak terjadi.
Menyaring Tegangan
Kondensator pada rangkaian memungkinkan arus dan tegangan dari frekuensi dan bentuk gelombang tertentu melewatinya. Reaktansi kondensator berbanding terbalik dengan frekuensi. Dengan mengubah atau mengontrolnya, kondensator dapat mengontrol frekuensi yang diinginkan via rangkaian tersebut.
Membangkitkan Frekuensi
Kondensator berguna dalam membangkitkan frekuensi dalam rangkaian antena. Dengan memakai jenis kondensator yang pas, frekuensi pada antena akan menjadi lebih stabil.
Jenis-Jenis Kapasitor
Terdapat banyak jenis kapasitor yang dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan manfaatnya dan berdasarkan material pembuatnya.
1. Berdasarkan Fungsi dan Manfaatnya
Berdasarkan fungsi dan manfaatnya, kondensator bisa dibedakan menjadi 2 jenis, nilai tetap dan variabel.
- Nilai Tetap
Kondensator nilai tetap memiliki nilai kapasitansi yang tidak berubah. Kondensator ini dapat ditemukan pada kondensator keramik, mika, dan tantalum.
- Variabel
Kondensator variabel memiliki nilai kapasitansi yang berubah atau dapat diubah. Kondensator ini dapat ditemukan pada kondensator trimmer dan variable condensator (Varco).
2. Berdasarkan Material Pembuatnya
Ada banyak kondensator berdasarkan material pembuatnya.
- Keramik
Berbahan keramik, memiliki kapasitansi kecil (1pF-0.1uF) dan tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-).
- Mika
Berbahan mika, memiliki kapasitansi 50pF-0,02uF, tidak ada polaritas, dan dapat ditemukan di kopling osilator RF, penyaring frekuensi, dll.
- Elektrolit
Berbahan dielektrik bersifat elektrolit, memiliki kapasitansi cukup besar (0,47 uF-ribuan uF) dan umum digunakan untuk rangkaian catu daya, audio RF, dll.
Kesimpulan
Kondensator dapat ditemukan di berbagai alat elektronik di sekeliling Anda. Komponen tersebut bisa ditemukan di kipas angin, AC, kulkas, mesin cuci, pompa air, dll. Perannya dalam menjamin alat elektronik bekerja semestinya tidak dapat diremehkan. Harga kondensator terbilang sangat terjangkau.
Kapasitor berbagai jenis mudah ditemukan baik online maupun offline. Banyak hal penting mengenai kondensator berhasil dijelaskan. Fungsi kondensator yang vital membuat berfungsi atau tidaknya alat elektronik bisa bergantung padanya. Wajar jika komponen tersebut hadir dalam berbagai alat elektronik.
Baca Juga: Pengukuran Partial Discharge pada Isolasi Kabel 150 KV dan Transformator