Mengenal Diagram Garis, Jenis, dan Cara Membuatnya

Sudah tahu mengenai apa itu diagram garis tetapi belum benar-benar mengenalnya secara keseluruhan? Sahabat mungkin perlu mempelajarinya lagi dengan memahami jenis-jenis dan cara membuat diagram. Lengkap juga dengan contoh soal yang bisa membantu proses visualisasi.

Walau bagaimanapun, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Belajar juga bisa dimulai darimana saja, termasuk membaca artikel ini hingga akhir. Oleh karena itu, mari ikuti penjelasannya berikut ini!

Apa itu Diagram Garis?

Apa itu Diagram Garis?

Diagram garis adalah salah satu jenis representasi grafik yang digunakan untuk menampilkan informasi berupa serangkaian titik data yang dihubungkan dengan garis lurus. Diagram ini seringkali digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam suatu periode waktu.

Setiap titik pada diagram garis mewakili nilai dari suatu variabel pada titik waktu tertentu. Diagram yang menghubungkan titik menjadi garis ini sangat efektif untuk menunjukkan tren, kenaikan, penurunan, atau fluktuasi data sepanjang waktu.

Selain itu, line chart atau line graph ini juga bisa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih set data sepanjang periode waktu yang sama. Dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis hingga sains, diagram ini menjadi alat yang sangat berguna untuk analisis dan interpretasi data historis atau prediksi masa depan.

Jenis-jenis Diagram Garis

Pada dasarnya, diagram garis lebih tepat digunakan untuk menyajikan data yang bersifat berkala, tren, perbandingan, kontinuitas, dan relasional. Untuk itu, ada beberapa jenis line chart yang bisa Sahabat gunakan, yaitu:

1. Single Line Chart

Single Line Chart

Bentuk diagram garis tunggal atau Single Line Chart adalah jenis diagram yang digunakan untuk menampilkan satu seri data dalam bentuk garis yang menghubungkan titik-titik data sepanjang sumbu X. Biasanya mewakili rentang waktu atau kategori tertentu dan sumbu Y mewakili nilai atau frekuensi.

Single line chart ini biasanya hanya menampilkan satu seri data, sehingga mudah dibaca dan dipahami. Karena hanya menampilkan satu seri data, pembaca dapat dengan mudah fokus pada tren atau pola dari data tersebut.

Cara membuat single line chart:

  • Persiapkan data dalam bentuk tabel.
  • Tentukan sumbu horizontal berupa rentang waktu atau kategori.
  • Tentukan sumbu vertikal untuk nilai atau frekuensi.
  • Plot titik data pada grafik berdasarkan nilai X dan Y.
  • Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis untuk menciptakan visualisasi dari tren data.
  • Beri judul dan label yang jelas untuk meningkatkan pemahaman.

Contoh soal:

Sebuah perusahaan ingin melihat tren penjualan salah satu produknya selama 12 bulan terakhir. Maka dapat menggunakan single line chart, dengan bulan sebagai sumbu horizontal dan jumlah unit yang terjual sebagai sumbu vertikal.

Baca Juga: Rangkaian Star Delta: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

2. Multiple Line Chart

Multiple Line Chart

Multiple Line Chart atau diagram garis berganda ini merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan dua atau lebih seri data dalam satu grafik, terutama untuk menunjukkan perbandingan tren data sepanjang rentang waktu atau kategori tertentu.

Setiap seri data direpresentasikan dengan garis yang berbeda, dan biasanya akan ada legenda yang menjelaskan seri apa yang direpresentasikan oleh masing-masing garis. Menggunakan diagram ini akan sangat menghemat ruang dan waktu daripada membuat beberapa diagram secara terpisah.

  • Cara membuat multiple line chart adalah sebagai berikut:
  • Kumpulkan data dalam format tabel.
  • Tentukan sumbu horizontal (biasanya rentang waktu atau kategori) dan sumbu vertikal (biasanya nilai).
  • Plot setiap seri data pada grafik yang sama dengan menggunakan garis yang berbeda.
  • Berikan legenda untuk membedakan antara setiap seri data.
  • Beri judul dan label yang jelas untuk meningkatkan pemahaman.

Contoh soal:

Kumpulkan data yang mencakup nilai tertinggi dan terendah untuk setiap poin data yang ingin ditampilkan.

  • Tentukan sumbu horizontal, yang mungkin mewakili rentang waktu, kategori, atau variabel lainnya.
  • Tentukan sumbu vertikal untuk nilai yang ingin ditampilkan.
  • Plot dua titik untuk setiap poin data di sumbu horizontal, satu untuk nilai tertinggi dan satu untuk nilai terendah.
  • Hubungkan setiap pa

Sebuah perusahaan ingin membandingkan penjualan produknya selama 12 bulan terakhir untuk tiga produk berbeda. Maka dapat menggunakan multiple line chart, dengan setiap produk direpresentasikan oleh sisi horizontal menunjukkan bulan, sedangkan sisi vertikal jumlah unit yang terjual.

3. Range Line Chart

Range Line Chart

Diagram garis rentang terendah dikenal sebagai Range Line Chart atau High-Low Line Chart. Sebuah diagram yang digunakan untuk menampilkan rentang variasi data antara nilai tertinggi dan nilai terendah untuk setiap poin data di sumbu horizontal.

Biasanya ada dua garis dalam diagram ini, satu untuk nilai tertinggi dan satu untuk nilai terendah. Daerah antara dua garis dapat mewakili rentang variasi data. Diagram ini juga dapat menggambarkan variasi data daripada tren keseluruhan.

Cara membuat range line chart:

  • pasang titik dengan garis vertikal untuk menunjukkan rentang variasi.

Contoh soal:

Sebuah perusahaan mungkin ingin melihat variasi harian dalam harga sahamnya selama sebulan. Untuk setiap hari, mereka akan memiliki harga tertinggi dan terendah. Maka dapat menggunakan range line chart ini untuk menampilkan variasi harga dari hari ke hari.

Kegunaan Line Chart dalam Statistik

Kegunaan Line Chart dalam Statistik

Kegunaan diagram garis statistika adalah berkaitan dengan bagaimana diagram tersebut mampu mengelola data menjadi bentuk sederhana dan mudah terbaca. Terkadang, tidak selamanya penjelasan panjang kali lebar efektif untuk menjelaskan data secara keseluruhan. Berikut kegunaannya:

1. Menampilkan Tren Waktu

Salah satu kegunaan utama dari line chart adalah menggambarkan tren atau perubahan data sepanjang waktu. Hal ini memudahkan untuk melihat perkembangan suatu variabel, seperti peningkatan atau penurunan penjualan selama beberapa tahun.

2. Membandingkan Data

Dengan multiple line chart, Sahabat dapat membandingkan dua set data atau lebih dalam satu visual. Hal ini memungkinkan analis untuk melihat bagaimana satu variabel berperilaku dibandingkan dengan yang lain sepanjang waktu.

3. Menilai Variabilitas

Selain tren sentral, menggunakan diagram garis artinya juga memungkinkan pengguna untuk melihat variabilitas atau fluktuasi data sepanjang waktu. Dengan begitu, dapat diketahui perkembangan dari suatu tren atau data yang telah dikumpulkan.

4. Memvisualisasikan Hubungan

Sebuah line chart bisa digunakan untuk memvisualisasikan hubungan antara dua variabel. Chart ini memungkinkan analis untuk menentukan korelasi positif atau negatif antara variabel-variabel tersebut.

5. Prediksi

Dengan melihat tren data masa lalu melalui line chart, Sahabat dapat membuat prediksi atau proyeksi untuk masa depan. Line chart juga memungkinkan penanda atau titik data khusus untuk disoroti, sehingga peristiwa tertentu atau perubahan signifikan dalam data dapat ditekankan.

6. Simpel dan Mudah Dipahami

Meskipun dapat menyajikan data yang kompleks, diagram garis tetap memiliki tampilan yang sederhana dan mudah dipahami oleh berbagai audiens. Karena dapat menampilkan banyak data dalam ruang yang relatif sedikit, diagram ini sangat efisien dalam penyajian visual informasi.

Kesimpulan

Dengan kemampuannya dalam menggambarkan tren dan perubahan sepanjang waktu dengan jelas, diagram garis merupakan alat berharga dalam analisis statistik. Terutama terutama ketika datanya bersifat temporal atau berurutan waktu.

Baca Juga: Pengertian Diagram Mollier: Fungsi, Prinsip dan Rumusnya

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: