Cara Menghitung Tabel R Uji Validitas dan SPSS, Mudah!

Tabel R atau yang sering disebut sebagai tabel kritis dari koefisien korelasi Pearson. Cara menghitung tabel R umumnya digunakan untuk menentukan apakah suatu koefisien korelasi yang dihasilkan dari analisis data memiliki signifikansi statistik atau tidak.

Dengan kata lain, tabel ini digunakan untuk mengecek apakah hubungan antara dua variabel yang diwakili oleh koefisien korelasi tersebut bukanlah hasil dari kebetulan semata. Dalam prakteknya, tabel R adalah alat penting yang digunakan oleh peneliti, analis, dan ilmuwan data untuk memvalidasi temuan mereka.

Cara Menghitung Tabel R pada Uji Validitas

Cara Menghitung Tabel R pada Uji Validitas

Dalam konteks uji validitas menggunakan koefisien korelasi Pearson, cara menghitung tabel R adalah untuk mengukur sejauh mana suatu item atau instrumen pengukuran berkorelasi dengan skor keseluruhan. Bisa juga menentukan apakah instrumen lain yang telah terbukti valid.

Salah satu cara menentukan R tabel pada validitas adalah dengan menghitungnya terlebih dahulu. Berikut cara menghitung R tabel pada uji validitas:

  • Umumnya, tingkat signifikansi yang sering digunakan adalah α (alpha) = 0.05 atau 5%, tetapi tergantung pada konteks penelitian, bisa juga menggunakan α = 0.01 atau 1%.
  • Hitung derajat kebebasan (df), yaitu df sebagai n – 2, di mana n adalah jumlah responden atau data.
  • Dengan tingkat signifikansi dan df yang telah ditentukan, Sahabat dapat mencari nilai kritis r pada tabel. Banyak buku statistik dan sumber online menyediakan tabel r ini.
  • Bandingkan dengan rxy yang dihitung, jika nilai absolut dari koefisien korelasi rxy lebih besar dari nilai kritis r pada tabel, maka dapat menyatakan bahwa item atau instrumen tersebut valid.

Menghitung R tabel validitas ini memang cukup sulit jika tidak ada contoh soalnya. Berikut contoh cara menghitung R tabel uji validitas:

Sahabat mempunyai 30 responden, maka df adalah 28. Dengan asumsi tingkat signifikansi 5%, kemudian mencari pada tabel r untuk df = 28 dan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai kritisnya 0.306. Lalu rxy = 0.5, maka rxy signifikan pada tingkat 5% karena 0.5 > 0.306, sehingga item tersebut dianggap valid.

Baca Juga: Pengertian Uji Validitas dan Reliabilitas + Rumusnya (Terlengkap)

Cara Menghitung Tabel R dengan SPSS

Cara Menghitung Tabel R dengan SPSS

Berikutnya adalah menghitungnya dengan SPSS. Untuk menentukan apakah koefisien korelasi Pearson yang dihasilkan signifikan atau tidak di SPSS, Sahabat biasanya tidak perlu menghitung secara manual. Sebaliknya, SPSS akan memberikan nilai signifikansi untuk koefisien korelasi yang dihitung.

Dengan cara menghitung R tabel SPSS, Sahabat hanya perlu membandingkan nilai signifikansi (p) tersebut dengan tingkat signifikansi yang telah tentukan. Misalnya alpha = 0.05. Berbeda dengan cara mencari nilai R tabel pada uji validitas, cara menghitung R tabel lewat SPSS ini tergolong praktis.

Berikut langkah-langkah atau cara menghitung tabel R, cara mencari R tabel di SPSS, dan menentukan signifikansinya di SPSS:

  • Buka data di SPSS
  • Pastikan Sahabat telah memiliki dua variabel yang ingin dibandingkan dalam kolom yang berbeda.
  • Klik Analyze. Lalu pilih menu Correlate.
  • Selanjutnya pilih Bivariate untuk analisis korelasi dua variabel.
  • Pilih dua variabel dengan cara sorot variabel yang ingin dibandingkan dan pindahkan ke kotak Variables.
  • Pilih Tipe Korelasi. Pastikan tanda “Pearson” dicentang.
  • Klik OK. SPSS akan menampilkan tabel korelasi.

Dalam tabel korelasi, Sahabat akan melihat koefisien korelasi Pearson (r) dan nilai signifikansi (biasanya dalam kolom bertuliskan “Sig. (2-tailed)”). Jika nilai signifikansi kurang dari tingkat signifikansi yang ditentukan (misalnya alpha = 0.05), maka dapat menyatakan bahwa korelasi dua variabel signifikan.

Dengan cara ini, Sahabat tidak perlu menghitungnya secara manual, karena SPSS memberikan informasi signifikansi langsung. Apalagi jika cara menghitung r tabel manual tidak cukup efisien dan bisa saja menimbulkan error dalam prosesnya.

Kegunaan Tabel R

Tabel atau lebih dikenal sebagai tabel kritis koefisien korelasi Pearson, memiliki kegunaan khusus dalam analisis statistik, terutama saat berbicara tentang uji korelasi. Berikut adalah kegunaannya:

1. Penentuan Signifikansi

Penentuan Signifikansi

Tabel R memberikan nilai kritis koefisien korelasi Pearson pada tingkat signifikansi tertentu (misalnya 0.05 atau 5%). Jika nilai r yang dihitung dari data melebihi nilai kritis pada tabel, maka korelasi antara dua variabel dianggap signifikan pada tingkat signifikansi tersebut.

2. Pembanding

Pembanding

Tabel R membantu peneliti untuk membandingkan koefisien korelasi yang dihitung dengan nilai kritis untuk menentukan kekuatan dan signifikansi hubungan antara dua variabel. Tabel ini memudahkan peneliti dalam mengambil keputusan apakah ada korelasi yang signifikan atau tidak antara dua variabel.

Cara menghitung tabel R juga tidak sulit dan tidak perlu mengandalkan pendekatan lain yang mungkin lebih rumit. Oleh karena itu, uji korelasi ini cukup populer di tengah para peneliti dan pengolah data penelitian.

3. Pendukung Uji Hipotesis

Pendukung Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis, tabel R membantu penerimaan atau penolakan hipotesis nol. Jika R yang dihitung lebih besar dari tabel, maka hipotesis nol (yaitu tidak ada korelasi) dapat ditolak. Secara singkat, tabel ini adalah alat berguna dan sering digunakan dalam analisis statistik untuk menilai korelasi dua variabel.

Kesimpulan

Secara garis besar, cara menghitung tabel R tidaklah rumit. Prosesnya pun bisa diikuti selama mengetahui langkah-langkah atau tata caranya. Apalagi dengan mengandalkan aplikasi SPSS, Sahabat hanya perlu menyiapkan data dan memasukkannya untuk diperiksa apakah ada signifikansi atau tidak.

Tentunya keberhasilan menghitung tabel R ini sangat bergantung pada kesiapan data yang Sahabat miliki. Jika data sudah lengkap, maka menguji validitas maupun korelasi dengan menggunakan tabel R sangat mungkin dilakukan.

Baca Juga: Tespen: Komponen, Cara Kerja, Jenis & Cara Menggunakannya

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: