Kali ini kita akan membahas apa itu rangkaian star delta, rangkaian motor listrik yang terdiri dari rangkaian star dan rangkaian delta. Tujuannya adalah untuk mengurangi lonjakan arus, utamanya ketika motor baru dinyalakan.
Banyak yang menyebut bahwa rangkaian ini sama dengan rangkaian bintang segitiga. Sedikit banyak berkat bentuknya yang mirip seperti bintang segitiga. Rangkaian ini fleksibel, bisa digunakan untuk listrik 1 phase maupun 3 phase.
Lalu, apa pengertian dari rangkaian star ini sebenarnya? Apa fungsi dan bagaimana skema rangkaian tersebut? Penjelasan menyeluruh tentang rangkaian ini wajib diketahui oleh calon teknisi elektronika, atau mereka yang ingin belajar tentang teknik elektro.
Berikut ini akan dijawab semua pertanyaan di atas, simak dengan seksama!
Apa itu Rangkaian Star Delta?
Jadi, kurang lebih, rangkaian ini adalah rangkaian sirkuit yang biasa digunakan untuk mengoperasikan jenis motor 3 phase. Meskipun begitu, rangkaian ini akhirnya bisa digunakan untuk motor listrik 1 phase maupun 3 phase.
Namun, rangkaian ini lebih sering digunakan untuk listrik 3 phase, yang bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan listrik 3 phase membutuhkan daya listrik yang besar untuk memulai pergerakan. Jadi, banyak yang menyimpulkan bahwa rangkaian ini sangat cocok untuk tipe listrik 3 phase.
Fungsi Rangkaian Star Delta
Selanjutnya kita akan membahas tentang fungsi dari rangkaian star delta, yang secara umum berfungsi untuk mengurangi jumlah arus start yang dihasilkan oleh motor listrik. Berikut fungsi dan kegunaan lainnya:
- Saat motor listrik pertama kali dihidupkan, jumlah arus yang keluar bisa dikurangi berkat rangkaian star delta yang terpasang di dalamnya.
- Rangkaian ini memang berfungsi untuk mengurangi lonjakan arus saat motor pertama kali dihidupkan, namun tidak akan mengurangi torsi pada elektromotor tersebut.
- Rangkaian ini juga bisa digunakan untuk membuat stabil tegangan arus pada motor listrik.
- Jikalau motor listrik mengalami overload atau kelebihan beban, maka rangkaian ini akan memutuskan tegangan secara otomatis, jadi tidak akan merusak motor listrik tersebut.
Skema Rangkaian Listrik Delta
Agar lebih memahami tentang rangkaian ini, disarankan untuk membaca tentang skema dari komponen rangkaian star delta.
1. MCB 3 Phase
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik. Di rangkaian star, komponen ini berfungsi untuk mengendalikan arus listrik yang masuk ke jaringan.
Jadi, jika terjadi masalah seperti hubungan arus pendek, lonjakan arus yang tiba-tiba dan masalah-masalah lainnya, MCB 3 Phase akan beraksi dengan memutus arus secara otomatis.
2. Kontaktor
Kontaktor juga berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik di rangkaian star delta motor 3 phase. Namun, arus yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah berasal dari lilitan kumparan yang menghasilkan medan magnet.
Di rangkaian bintang, ada 3 buah kontaktor yang digunakan, yaitu :
- Kontaktor utama.
- Kontaktor kedua, digunakan saat rangkaian dalam sistem star.
- Kontaktor ketiga, digunakan pada rangkain, saat jaringan berada dalam sistem delta.
3. Thermal Overlay Relay
Di rangkaian star delta, thermal overlay relay atau TOR berfungsi untuk mengamankan. Jadi, misal terjadi listrik overload alias kelebihan beban, TOR akan langsung mendeteksinya lalu memutuskannya secara otomatis. TOR mendeteksi masalah-masalah tersebut berdasarkan termal atau panas.
4. Timer
Timer adalah komponen elektronik yang bisa memutus dan menyambungkan arus, berdasarkan alat ukur waktu. Jadi, saat kumparan dialiri oleh listrik, timer akan memindahkan operasional induksi pada motor, yaitu memindahkan induksi dari star dan diubah ke delta.
5. Transformer
Komponen elektronika ini berfungsi untuk mengubah nilai tegangan arus listrik, yakni dari nilai tegangan tinggi ke rendah. Contohnya saja mengubah nilai tegangan dari 380V ke 220V, dan lainnya sesuai kebutuhan.
6. RT 18-32
Sering disebut sebagai fuse atau sekering, yang berguna ketika terjadi arus pendek di rangkaian bintang. Ketika itu terjadi, alat ini akan memutuskan listrik secara otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Rangkaian Star Delta?
Cara kerja rangkaian ini tidak sekompleks yang dibayangkan. Untuk memahaminya, silakan baca dan pelajari poin-poin di bawah ini :
- Ketika tombol push ditekan, tegangan dari MCB akan mengalir ke kumparan.
- Kumparan magnetik kontaktor (K1) akan tersambung dengan terminal NO pada K1, yang nantinya push button off juga akan mengalir sebagai pengunci.
- Setelahnya timer juga akan mendapatkan arus listrik, tepatnya dari terminal kumparan K1.
- Selanjutnya tegangan NC yang berasal dari kumparan akan mengalir ke kumparan magnetik kontaktor (K3).
- Kemudian kontaktor K1 akan mengalirkan tegangan R-S-T ke gulungan elektromotor.
- Selanjutnya kontaktor K3 akan menyambungkan terminal untuk pertama kalinya.
- Ketika fase ini terjadi, jaringan bekerja dengan hubungan star.
- Setelah motor beroperasi pada tegangan rendah, timer akan melakukan penyesuaian, agar arus pada rangkaian lebih stabil.
- Setelahnya terminal NO akan terkoneksi dengan kumparan magnetik K2 dan K3, yang membuat tegangan R-S-T akan bekerja pada gulungan elektromotor.
- Nah, sekarang rangkaian sedang berpindah dari star ke delta.
- Terakhir, ketika push button off ditekan, makan semua arus pada rangkaian akan terputus, elektromotor pun akan terhenti.
Perbedaan Hubungan Star dan Delta
Silakan baca ulasan di bawah ini untuk memahami perbedaan rangkaian star dan delta :
1. Hubungan Star
Berikut karakteristik dari rangkaian star :
- Penggunaannya sering di tipe rangkaian yang hanya membutuhkan arus listrik sedikit.
- Hubungan star juga bisa digunakan untuk kontrol jarak jauh karena membutuhkan insulasi rendah.
- Jumlah arus yang masuk dan keluar di koneksi star adalah sama.
- Sering digunakan untuk rangkaian listrik 1 phase maupun 3 phase.
2. Hubungan Delta
Sedangkan rangkaian delta memiliki karakteristik seperti di bawah ini :
- Digunakan di komponen elektronik yang membutuhkan daya awal yang tinggi.
- Lebih sering digunakan untuk kontrol jarak dekat.
- Jumlah arus masuk dan keluar tidak sama, yaitu √3 x arus input.
- Hanya digunakan di rangkaian star delta 3 phase.
Jenis Rangkaian Star Delta
1. Rangkaian Star Delta Manual
Rangkaian ini memiliki 3 push button, yaitu push button on star, push button on delta dan push button off. Perpindahan start awal di rangkaian ini manual, yaitu dengan menggunakan 3 push button tersebut. berikut karakteristiknya :
- Tidak memiliki wiring yang kompleks.
- Tidak memerlukan timer sebagai komponen penyusun.
- Motor akan terbakar ketika menekan tombol push button delta terlalu lama.
- Perpindahan dari star ke delta manual, sesuai insting.
2. Rangkaian Star Delta Otomatis
Jenis ini membutuhkan timer sebagai komponen penyusunnya, agar bisa bekerja secara otomatis. Berikut karakteristik lainnya :
- Memiliki sistem wiring yang rumit.
- Time memudahkan proses perpindahan dari star ke delta.
- Dengan timer, waktu perpindahan bisa diatur sesuai kebutuhan.
- Hanya memiliki dua buah push button.
Kesimpulan
Rangkaian star adalah wiring diagram yang berbentuk seperti bintang, sedangkan delta memiliki bentuk seperti segitiga. Lalu, rangkaian star delta adalah metode hubungan yang sering diaplikasikan untuk menghidupkan motor 3 phase.
Rangkaian ini sangat penting keberadaannya di rangkaian elektronik. Fungsinya yang bisa mengurangi lonjakan saat pertama kali listrik dihidupkan sangat bermanfaat. Bayangkan saja jika langsung terjadi lonjakan yang tinggi, tentu akan ada banyak masalah yang muncul.
Penutup
Dengan menggunakan rangkaian ini, maka lonjakan awal saat motor pertama kali dihidupkan bisa dikurangi. Menariknya, skema ini tidak mengurangi torsi sama sekali, jadi tetap kuat meski menggunakan arus kecil.
Ilmu yang sangat bermanfaat semoga Berkah dan menjadi amal yg mengalir terus menerus..
Aamiin..
Terimakasih.
Apakah rangkaian star delta ini dapat digunakan untuk trafo las 3phasa?