Dalam proses penyaluran atau transmisi tenaga listrik terutama untuk tegangan tinggi yang berasal dari sumber pembangkit listrik ke gardu induk melalui penghantar atau konduktor biasanya menggunakan menara listrik. Secara umum menara atau tower listrik tersebut akan menopang konduktor sehingga tetap berada pada jalurnya.
Tower listrik sendiri merupakan salah satu perlengkapan yang dibutuhkan dalam sistem SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Tower atau menara ini merupakan sebuah konstruksi yang kokoh. Fungsinya adalah untuk merentangkan dan menyangga kawat penghantar pada jarak dan ketinggian yang aman bagi manusia maupun lingkungan sekitar.
Lantas, ada berapa jenis tower listrik yang digunakan untuk keperluan SUTT dan SUTET? Apa saja komponennya?
Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, silahkan simak baik-baik penjelasan di bawah ini.
Jenis Menara Listrik Tegangan Tinggi
Perlu diketahui bahwa pembagian jenis tower listrik bisa dibedakan berdasarkan beberapa hal, mulai dari bentuk konstruksinya, fungsinya, hingga konfigurasi kawat fasa. Berikut adalah penjelasannya.
1. Jenis Tower Listrik Berdasarkan Bentuk Konstruksinya
Berdasarkan bentuk konstruksinya, jenis tower listrik bisa dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
Jenis Tower | Keterangan |
Lattice Tower | Konstruksi menggunakan susunan baja dengan ukuran kecil. Biasanya untuk ketinggian 20 m – 120 m. |
Tubular Steel Pole | Merupakan tiang baja dengan rongga berbentuk sisi poligonal. Konstruksi baja ini memiliki bentuk setengah atau sepertiga lingkaran. |
Wooden Pole | Konstruksi menggunakan kayu dengan konfigurasi penghantar berupa single circuit dan double circuit. Jarang digunakan karena daya tahan kurang baik, biasanya hanya digunakan sementara. |
Concrete Pole | Konstruksi menggunakan beton dan biasa digunakan di wilayah perkotaan karena tidak terlalu banyak memakan tempat dan lebih murah dari konstruksi baja |
2. Jenis Tower Listrik Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, tower listrik dibedakan menjadi 7 jenis yaitu:
Jenis Tower | Keterangan |
Dead End Tower | Merupakan tower terakhir yang berada di dekat Gardu Induk dan hampir seluruhnya menanggung gaya tarik. |
Section Tower | Merupakan tiang penyekat yang berada di antara beberapa tower penyangga dengan tower penyangga lainnya. Biasanya memiliki sudut belokan yang relatif kecil. |
Suspension Tower | Merupakan tower penyangga yang menanggung gaya berat hampir sepenuhnya. Biasanya tidak memiliki sudut belokan. |
Tension Tower | Merupakan tower penegang yang menanggung gaya tarik lebih besar dibandingkan gaya berat. Biasanya memiliki sudut belokan. |
Transposition Tower | Merupakan tower tension yang berfungsi sebagai tempat untuk perubahan posisi kawat fasa dalam perbaikan impedansi transmisi. |
Gantry Tower | Merupakan sebuah tower dengan bentuk portal sebagai persilangan dua saluran transmisi. Posisinya sendiri berada di bawah saluran transmisi existing. |
Combined Tower | Merupakan tower yang digunakan dua jenis saluran transmisi dengan tegangan operasi yang berbeda. |
3. Jenis Tower Listrik Berdasarkan Konfigurasi Kawat Fasa
Jika dilihat berdasarkan konfigurasi kawat fasa, tower listrik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Jenis Tower | Keterangan |
Delta Tower | Digunakan pada konfigurasi kawat fasa horizontal atau mendatar. |
Piramida Tower | Digunakan pada konfigurasi kawat fasa tegak atau vertikal. |
Zig-zag Tower | Letak kawat fasa tidak berada di satu sisi tower. |
Komponen Menara Listrik SUTET dan SUTT
Secara umum sebuah tower listrik harus memiliki kekuatan yang baik dan kokoh terhadap gaya yang akan dibebankan. Diantaranya adalah gaya berat atau gaya tekan tower dan kawat penghantar, gaya tarik pada rentangan kawat, serta gaya angin yang mengenai kawat maupun badan tower.
Untuk mendukung kekuatan dan kekokohan tower, ada beberapa komponen penting yang biasanya ada pada tower listrik, diantaranya adalah seperti berikut:
1. Fondasi
Fondasi merupakan salah satu komponen tower listrik yang berupa konstruksi beton bertulang. Fungsinya untuk mengikat stub atau kaki tower dengan bumi sehingga tower bisa berdiri kokoh dan tidak mudah goyah.
2. Stub
Komponen ini merupakan bagian kaki tower paling bawah yang pemasangannya bersamaan dengan fondasi. Caranya adalah diikat dan menyatu dengan fondasi.
3. Leg
Leg merupakan komponen berupa kaki tower yang menghubungkan antara stub dengan badan tower. Jika kondisi tanah tidak rata maka diperlukan penambahan ataupun pengurangan leg sementara untuk badan tower harus memiliki tinggi permukaan yang sama.
4. Common Body
Komponen ini merupakan badan tower yang berada di bagian bawah dan terhubung antara leg dan superstructure (bodi tower bagian atas). Pengaturan tingginya bisa dengan menambahkan atau menguranginya.
5. Superstructure
Merupakan komponen badan tower bagian atas yang terhubung dengan cross arm kawat fasa ataupun kawat petir dan common body. Pada jenis Delta Tower, komponen ini dikenal dengan istilah bridge dan K Frame.
6. Cross Arm
Merupakan komponen tower listrik yang berfungsi sebagai tempat untuk menggantungkan isolator kawat fasa maupun clamp kawat petir. Bentuknya segitiga, kecuali pada jenis Tension Tower yang memiliki sudut belokan besar segi empat.
7. K Frame
Komponen ini tidak dikenal di jenis Piramida Tower dan merupakan komponen yang terdiri dari bagian kanan dan kiri yang simetris. Serta terhubung antara common body dengan cross arm maupun bridge.
8. Bridge
Merupakan komponen yang menghubungkan cross arm kiri dan tengah. Di bagian tengah bridge dilengkapi kawat penghantar fasa. Komponen ini tidak ada di jenis Piramida Tower.
9. Rambu Tanda Bahaya
Komponen ini berupa tanda bahaya yang fungsinya adalah memberikan peringatan adanya instalasi SUTT dan SUTET yang memiliki risiko berbahaya. Rambu ini ada dua dan ditempatkan pada ketinggian 5 meter di kaki tower.
10. ACD (Anti Climbing Device)
Komponen ini berfungsi untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan untuk memanjat tower. Bentuknya runcing dengan jarak 10 cm antara satu dengan yang lain dan dipasang pada kaki tower, tepatnya di bawah rambu tanda bahaya.
11. Rambu Identifikasi
Fungsi komponen ini adalah menginformasikan tentang identitas tower listrik. Mulai dari nomor tower, penghantar atau jalur, urutan fasa, serta nilai tahanan pentanahan yang ada pada kaki tower.
12. Step Bolt
Baut panjang ini dipasang mulai dari bagian atas ACD hingga sepanjang badan tower, superstructure maupun arm kawat petir. Fungsinya sebagai tempat berpijak ketika petugas naik atau turun.
13. Halaman Tower
Bagian dari tower listrik ini merupakan daerah tapak yang luasnya diukur berdasarkan proyeksi ke atas tanah galian fondasi. Umumnya sekitar 3 m – 8 m tergantung dari jenis tower.
Kesimpulan
Menara listrik adalah sebuah konstruksi bangunan yang kokoh dan berfungsi sebagai tiang penyangga dan merentangkan kawat penghantar atau konduktor. Adapun jenis tower listrik yang paling banyak digunakan PLN saat ini adalah konstruksi tower baja. Selain mudah dirakit, jenis konstruksi ini juga mudah dalam pemeliharaan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan saluran bawah tanah.
Penggunaan tower listrik sendiri harus memenuhi standar keamanan. Sehingga dalam pembuatannya diperlukan berbagai macam komponen agar tower listrik bisa berdiri dengan kokoh dan kuat untuk jangka panjang.
Penutup
Fungsi menara listrik sangat penting terutama untuk mendukung sistem transmisi tegangan tinggi seperti SUTT dan SUTET. Dalam hal ini tower listrik dibedakan menjadi beberapa jenis dan dilengkapi dengan komponen penting agar bisa berfungsi dengan maksimal.
Terimakasih, sangat bermanfaat.