Jenis Kondensor

Kondensor merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menukar energi panas atau kalor dari uap atau gas sehingga wujudnya berubah menjadi cairan. Dalam praktiknya, ada beberapa jenis jenis kondensor yang digunakan untuk berbagai keperluan.

Umumnya, kondensor bisa ditemukan pada alat-alat pendingin seperti freezer, kulkas, air conditioner, dan lain sebagainya. Silakan simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui berbagai jenis kondensor.

Jenis-jenis Kondensor Berdasarkan Proses Perpindahan Panas

Dilihat dari proses perpindahan panasnya ada dua jenis kondensor, yaitu kondensor kontak langsung dan kondensor permukaan.

Kondensor Jet

Adalah jenis kondensor kontak langsung yang banyak digunakan.  Jenis ini banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang siklus kerjanya terbuka. Perpindahan panas pada kondensor jet dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke aliran uap secara langsung.  Air kondensat yang terkumpul di kondensor sebagian digunakan sebagai air pendingin kondensor dan selebihnya dibuang.

Pada bagian dalam ditempatkan beberapa buah pipa dan nosel penyemprot. Air pendingin mengalir melalui pipa dan nosel penyemprot karena perbedaan tekanan dan gaya grafitasi antara penampungan air pendingin (Basin Cooling Tower) dengan kondensor.

Uap yang terkena semprotan air pendingin akan melepaskan panasnya dan selanjutnya diserap oleh air penyemprot. Uap yang telah melepaskan panasnya akan mengembun (terkondensasi) menjadi air bercampur dengan air penyemprot, sehingga kedua fluida tersebut mencapai temperatur akhir yang sama di Hot Well.

Ruangan didalam biasanya dibagi menjadi 2 ruangan/bagian, yaitu ruangan pengembunan uap dan ruangan pendinginan gas. Ruangan pengembunan uap, dan ruangan pendinginan gas dimaksudkan untuk memperkecil volume gas-gas yang tidak mengembun. Hal ini dibuat demikian agar peralatan pelepas gas-gas (ejector/pengisap gas) dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil.

Campuran uap dan gas-gas panas bumi yang tidak terkondensasi keluar dari turbin melalui satu atau beberapa laluan dan masuk ke dalam kondensor pada bagian ruangan horisontal untuk pengkondensasian uap. Sedangkan bagian ruangan silinder vertikal untuk pendinginan gas-gas yang tidak terkondensasi (non-condensable gas).

Untuk mempertahankan kondisi tekanan (vakum), level air di hotwell perlu dipertahankan (dikontrol). Terlalu tingginya air di dalam kondensor akan mengganggu proses penyemprotan, dan terlalu rendah akan meyebabkan terjadinya gangguan pada pompa air pendingin (Condensate Pump). Selain itu vakum dipertahankan dengan mengeluarkan gas-gas dan udara yang tidak terkondensasi.

kondensor (kontak langsung) jet
Gb 1. Jenis (kontak langsung) jet

 

Kondensor Permukaan

Pada Jenis ini, uap terpisah dari air pendingin, uap berada diluar pipa-pipa sedangkan air pendingin berada didalam pipa. Perpindahan panas dari uap ke air terjadi melalui perantaraan pipa-pipa. kemurnian air pendingin tidak menjadi masalah karena terpisah dari air kondensat.

Dengan penyekatan yang tepat ruang air (water box ) dari air pendingin dapat dibuat satu atau dua aliran melintas sebelum mencapai keluaran. Apabila aliran air pendingin hanya sekali melintas, maka disebut kondensor lintasan tunggal (single pass), sedang apabila air pendingin melintasi dua kali, maka disebut kondensor lintasan ganda (double pass).  Pada cara ini air dalam pipa separoh bawah akan mengalir dari depan kebelakang dan separoh bagian atas dari belakang ke depan.

Kondensor lintasan tunggal

Gb 2. Jenis lintasan tunggal

 

Kondensor lintasan ganda dan saluran venting

Gb 3. Jenis lintasan ganda dan saluran venting

 

Panjang saluran dan jumlah pipa-pipa ditentukan oleh beban silinder lintasan ganda yang digunakan sedemikian rupa sesuai kenaikan temperatur air pendingin yang diperbolehkan sehingga air pendingin yang diperlukan jumlahnya lebih kecil.

Jenis kondensor pada turbin dengan satu atau dua silinder tekanan rendah umumnya dipasang secara melintang menggantung dibawah silinder tekanan rendah dan disebut ’underslung tranverse’ (menggantung melintang).  Kondensor yang menggantung tersebut seluruhnya terletak dibawah silinder tekanan rendah dan diikatkan kepada silinder. Tetapi kondensor juga disangga oleh pegas-pegas sehingga silinder tekanan rendah tidak bergeser. Pegas dirancang sedemikian sehingga tidak ada beban yang diteruskan kerumah turbin bila sedang beroperasi.

posisi kondensor dibawah turbin

Gb 4. posisi kondensor dibawah turbin

 

Artikel Berkaitan: Prinsip kerja kondensor

Jenis Jenis Kondensor Berdasarkan Media Pendingin

Kalau di atas sudah dijelaskan tentang jenis kondensor berdasarkan proses perpindahan kalor, kali ini ada beberapa jenis kondensor yang dibedakan berdasarkan media pendinginnya.

1. Air Cooled Condenser

Air Cooled Condenser

Sesuai dengan namanya, kondensor satu ini menggunakan media pendingin berupa udara atau disebut “air” dalam bahasa Inggris. Untuk mengalirkan udara di air cooled condenser, ada dua metode yang digunakan yaitu konveksi paksa memakai kipas dan konveksi alamiah.

Aliran udara yang mengalir pada kondensor konveksi paksa bisa diatur sesuai kebutuhan karena menggunakan kipas. Kondensor jenis ini umumnya dipakai untuk stand floor AC dan AC split. Kondensor berkipas ini terbagi lagi menjadi dua jenis.

Jenis pertama, kipasnya dirakit bersama dengan dengan compressor dan condensing unit. Sedangkan jenis kedua adalah kondensor yang kipasnya bisa dioperasikan menggunakan remote control, sehingga bisa diatur dari jarak jauh.

Pada kondensor yang menggunakan konveksi alamiah, aliran udara yang melalui kondensor sangat rendah. Hal tersebut terjadi karena kondensor ini hanya mengandalkan kecepatan angin yang terjadi secara alami.

Umumnya, kondensor jenis ini digunakan pada peralatan rumah tangga yang berukuran kecil seperti freezer dan kulkas. Pasalnya, kondensor berpendingin udara sangat cocok dipakai untuk kondisi suhu yang tidak terlalu tinggi.

2. Water Cooled Condenser

Water Cooled Condenser

Jenis kondensor yang kedua ini menggunakan air sebagai media pendingin udara atau gas. Umumnya, jenis kondensor berpendingin air lebih sering digunakan di industri, contohnya pada mesin pembuat batu es.

Kondensor berpendingin air lebih unggul dibandingkan jenis pertama tadi karena perpindahan energi panasnya bisa berlangsung lebih maksimal. Water cooled condenser terbagi ke dalam dua jenis berikut ini.

  • Kondensor yang air pendinginnya bisa dipakai kembali

Air yang sudah digunakan untuk melakukan kondensasi akan mengalami kenaikan suhu karena kalor dari gas berpindah. Ketika suhunya sudah naik, air dikeluarkan dari kondensor melewati cooling tower atau menara pendingin. Dengan begitu, suhu air pun turun.

Ketika suhunya sudah turun dan kembali dingin, air akan dialirkan kembali menuju bagian dalam kondensor. Siklus ini terjadi secara berulang dan terus menerus sehingga air pendingin tidak perlu dibuang.

  • Kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang

Pada kondensor jenis ini, air akan dimasukkan ke dalam kondensor untuk menyerap kalor dari gas atau uap. Setelahnya, suhu air akan naik dan menjadi panas. Air yang sudah panas ini dialirkan keluar dari kondensor dan tidak digunakan kembali.

Sebagian jenis water cooled condenser tidak langsung membuang air tersebut, tapi menampungnya di tempat khusus. Namun prinsipnya tetap sama, air yang sudah digunakan untuk mendinginkan tidak bisa kembali digunakan.

3. Evaporative Condenser

Evaporative Condenser

Jenis kondensor yang terakhir bernama evaporative condenser. Kondensor memiliki menara pendingin atau cooling tower serta menggunakan media pendingin berupa air sekaligus udara.

Untuk cara kerjanya sendiri, awalnya kondensor akan mengeluarkan gas panas yang mengandung refrigerant. Gas ini dilepaskan ke pendingin yang berupa air serta udara. Akibat pendinginan, gas tadi pun berubah menjadi lebih sejuk.

Sistem evaporative condenser ini hanya digunakan pada alat-alat khusus, salah satunya adalah AC central yang kerap digunakan di mall, gedung perkantoran, dan sebagainya.

Leave a Comment

Close
Maximize
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: